Scandal

2.4K 148 0
                                    

Nasya PoV

Arrrgghh, apa yang telah aku lakukan? Aku menutup wajahku dengan bantal. Merutuki yang ku lakukan tadi pada Taehyung.

Aku tidak tahu kenapa tapi aku merasa tersentuh dengan sikapnya malam ini. Dan itu membuat perasaanku tidak karuan.

Tapi tidak dengan menciumnya, baka (bodoh). Aku terus merutuki diriku sendiri.

Aku tidak mau Taehyung menganggap ku wanita gampangan. Aku juga tidak tahu kenapa aku melakukan hal itu tadi, yang terpikirkan saat itu aku ingin menunjukkan perasaanku.

Tring.

Arrggh, rasanya aku tidak ingin melihat siapa yang mengirimkan pesan padaku. Aku takut menghadapi Taehyung.

Lagu I need you terputar, tanpa melihat aku tahu Taehyung yang menelponku. Karena itu ringtone pribadinya yang sudah aku atur.

Aku mendiamkan telepon Taehyung. Belum siap menghadapinya.

Setelah telpon berhenti aku memutuskan membaca pesan yang tadi masuk.

Bianca: Ya! Nasya-ah! Kau berpacaran dengan Taehyung?

Aku membelalakan mataku melihat pesan yang dikirimkan Bianca, aku memencet tombol telpon untuk menelponnya.

Tut..

"Yaa! Kau kenapa tidak memberitahuku???", Bianca berteriak begitu mengangkat telpon ku.

"Ya, aku tidak paham yang kau bicarakan. Kau tahu darimana berita seperti itu?", aku bertanya padanya.

"Kau menjadi perbincangan hangat di ARMYs grup. Dan foto mu dan Taehyung berciuman sudah muncul dimana-mana", Bianca menjelaskan padaku dengan berteriak.

Kejadian itu baru saja terjadi, bagaimana bisa sudah langsung tersebar di internet. Aku menepuk dahiku, panik.

"Ya! Kau lihat dimana fotonya? Cepat beritahu aku", aku menanyakan dengan suara lemah.

"Aku melihatnya disalah satu website gossip, di grup ARMYs banyak yang merutuki mu. Aku sampai kehabisan akal melihat bagaimana mereka kalap melihat berita itu", Bianca memang bergabung dengan grup ARMYs di social media.

Aku mengusap wajahku, jika berita ini kedengaran orangtua ku bisa gawat. Mereka baru saja mengizinkanku kuliah di Seoul. Arrgghh, aku tidak tahu harus bagaimana.

Aku mendengar panggilan masuk di telponku, nama Taehyung tertera di layarnya.

"Ya, Bianca. Nanti aku akan menelponmu lagi. Taehyung menelponku dan aku tegaskan padamu, kami belum berpacaran, arraseo (mengerti)?", aku menutup telpon dari Bianca dan mengangkat telpon dari Taehyung.

"Ya, oppa! Bagaimana ini? Apakah kamu baik-baik saja? Maafkan aku oppa, kau dimarahi Bang PD-nim?", aku langsung berbicara panjang lebar pada Taehyung bahkan sebelum mendengar ia bicara.

"Goyangi, tenangkan dirimu. Aku baik-baik saja. Kau baik-baik saja? Aku sudah bicara pada Bang PD-nim saat aku melihat artikel itu. Nanti aku akan menjelaskan padanya saat kami sudah kembali ke Seoul", Taehyung mencoba menenangkanku.

"Ya, karirmu bagaimana? Jeongmal mianhe oppa (aku benar-benar minta maaf)", aku berkata lirih. Aku sudah tidak bisa berpikir jernih. Aku terus menepuk dahiku, menyalahkan sikap konyolku tadi.

"Ya! Dengarkan aku. Tenangkan dirimu, Oh. Aku baik-baik saja, mungkin ada baiknya kita tidak bertemu selama aku di Fukuoka, aku tidak ingin rumahmu ketahuan oleh media dan ARMY. Kau mengerti?", Taehyung berusaha menenangkanku, suaranya yang lembut serasa membelaiku yang sedang dilanda kepanikan.

Love at the First Sight [BTS V FF] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang