Crazy

4.3K 286 4
                                    

Tring.
Tring.
Tring.

Nasya mengambil handphonenya dan membuka pesan yang masuk. Ia tau pasti itu dari Bianca, mencarinya.

Bianca: Ya, Nasya! Kamu dimana?

Bianca: Aku dan rombongan ada di hotel, kau dimana?

Bianca: Telpon aku begitu kau baca chat ini!

Nasya langsung memencet tombol call pada akun Bianca di line.

Tut..tut..tut..

"Halo, kau dimana?", jawab suara panik di seberang telepon, Bianca.

"Aku di KBS station, kau bisa menjemputku? Atau kita mungkin bisa bertemu dimana?", suara Nasya terdengar lemah karena ia lelah sehabis membantu persiapan BTS tampil di Music Bank. Sekarang dia baru bisa istirahat dikarenakan BTS sedang tampil.

"Kami rencana akan makan di restaurant Mugyodong, Jung-gu. Kamu bisa ke sana? Karena aku tidak bisa menjemputmu. Dan jangan lupa kau berhutang cerita padaku begitu bertemu!", Bianca bingung kenapa suara temannya begitu lemah, seperti sedang kelelahan.

Bianca menahan diri bertanya lewat telepon, karena nanti Bianca akan menodong Nasya dengan beribu pertanyaan saat mereka bertemu. Saat ini dia membiarkan dirinya penasaran.

Nasya menjawab dirinya sedang berada di stasiun tv KBS, Bianca heran kenapa bisa temannya nyasar sampai ke sana. Nasya kan tidak mungkin tahu letak stasiun tv KBS, mereka baru saja sampai di Korea hari ini dan baru kali ini ke Korea.

"Baiklah, sampai ketemu nanti", tutup Nasya. Nasya memejamkan matanya sebentar, berpikir bagaimana cara dia bisa ke restaurant tempat janjian mereka.

---

Nasya PoV

Aku berjalan gontai ke arah lobby KBS station, acara Music Bank sudah selesai dan para member juga sudah bersiap-siap kembali ke dorm mereka. Tugasku selesai, jadi aku sudah bisa pulang.

Ada yang menahan tanganku dari belakang, aku spontan menengok, eonni yang mengajakku tadi. Ia memberikan amplop kepadaku, memberitahu bahwa itu honorku karena sudah membantu mereka hari ini.

Aku pun mengangguk terima kasih dan melanjutkan jalanku, eonni Yura menawarkan aku ikut dengannya dan diantarkan ke tempat yang aku tuju.

Aku menolak tentu saja. Aku memilih pergi sendiri, lagi pula aku sudah tahu rute bus yang harus aku naiki untuk sampai di Mugyodong. Jujur saja, aku kecewa. Berharap yang menahan tanganku tadi salah satu member BTS.

Mobil hitam berhenti tepat dihadapanku, tepat saat aku sedang berkhayal. Tiba-tiba muncul sosok yang tadi membuat jantungku sempat berhenti. "Hey, mau kemana? Ikut saja denganku", Taehyung menatapku dari balik mobil. Dia memakai topi putih untuk menutupi wajahnya sedikit.

"Tidak usah, aku bisa jalan sendiri", aku menolak karena aku tidak enak, aku baru kenal dengannya. Dan kebetulan saja membantu pekerjaan para staff hari ini. Begitu khayalanku menjadi kenyataan aku tidak berani.

Tiba-tiba saja Taehyung sudah berdiri di depanku dan menarik tanganku untuk masuk. Aku tidak punya kekuatan lagi untuk menolaknya. Aku benar-benar lelah.

"Ya, kenapa sih kau suka sekali menarik tanganku?", tanyaku lemah menatap wajahnya di mobil, yang menyetir sepertinya managernya.

Taehyung melihatku, setiap ia melihatku aku merasakan perasaan aneh. Caranya menatapku seperti anak kecil melihat mainan yang menarik. Mata hitamnya berbinar-binar.

"Karena aku suka", ujar Taehyung santai sambil mengangkat bahunya dan tetap memegang tanganku. Jarinya memainkan jariku, aku tidak tahu kenapa rasa hangat menjalari pipiku saat dia melakukan itu. "Lagipula tidak baik perempuan jalan-jalan sendirian, ini sudah malam".

Kemudian dia memfokuskan matanya pada diriku, "oedigayo (mau kemana)? Biar aku saja yang antar. Kau kan tourist, pasti belum tahu jalan-jalan di Korea", Taehyung menawarkan.

Aku berfikir sejenak, sebenarnya tidak ada ruginya juga sih dianterin sama dia. Toh menghemat waktu dan tenaga karena aku tidak perlu berganti-ganti bus. Dan benar katanya ini sudah malam, aku juga sedikit takut jalan sendirian.

"Baiklah, aku ingin ke Mugyodong, Jung-gu, aku janjian dengan temanku disana", ucapku akhirnya mengangguk dan mencoba melepaskan tanganku yang ia genggam. Ia melihatku heran saat aku melakukan itu dan akhirnya melepaskan tangannya.

Taehyung pun tersenyum padaku kemudian berkata pada managernya untuk mengantarku ke tempat tujuanku terlebih dahulu. Aku mengucapkan terima kasih padanya dan managernya.

Aku tidak tahu kemana member yang lain pergi, mungkin mereka punya acara masing-masing dan hanya Taehyung yang akan kembali ke dormnya. Setahuku BTS tinggal di dorm bersama-sama.

Suasana hening, aku berusaha duduk menjauh dari Taehyung dan melihat keluar jendela. Melihat pemandangan malam kota Seoul. Taehyung pun tidak mencoba mengajakku berbicara. Jadi aku juga tidak tahu harus bicara apa.

Sesekali aku merasakan dia melihat ke arahku, ingin mengajakku bicara tapi dia tahan. Aku dapat melihat bayangannya di kaca mobil.

Tiba-tiba ide gila terlintas dibenakku, aku mencolek tangan Taehyung yang berada disamping. Dia menengok padaku dengan wajah yang seakan-akan berkata, aku tahu kamu pasti tidak bisa mendiamkan laki laki ganteng sepertiku.

"Taehyung-ssi, bolehkah aku berfoto denganmu?", ujarku malu-malu tidak berani menatap matanya. Aku ingin setidaknya ada kenang-kenangan saat aku tersesat dengan para idol ini. Lagipula aku tidak akan bertemu lagi dengannya.

Aku sudah menyesal tidak berfoto dengan para member BTS tadi. Padahal eonni Yura sudah menawarkan padaku, itung-itung sebagai bonus telah membantunya. Hanya saja rasa maluku mengalahkan rasa inginku berfoto dengan mereka.

Aku mendengar tawa nya, ia terkekeh. Tapi ia tidak berkata apapun hanya melihatku dan duduk mendekat. Ia sudah siap untuk berfoto, aku pun langsung mengeluarkan handphoneku.

Cekrek.

Sekali. Aku hanya berniat foto sekali.

Taehyung mengambil handphone dari tanganku kemudian menekan kembali tombol kamera saat aku belum siap, hasilnya fotoku melihat kearahnya dengan wajah bengong dan dia tersenyum ke kamera dengan mengedipkan sebelah matanya.

"Ya! Yang benar saja, aku belum siap", rajukku. Aku bingung dia senang sekali berfoto dengan aku yang belum siap.

Taehyung tertawa dan menahan handphoneku, dia mencari aplikasi chat, sepertinya dia tidak menemukan yang ia cari, akhirnya ia membuka aplikasi line dan menambahkan dirinya sendiri. Tidak lupa dia menambahkan nomor handphonenya di kontakku juga.

Tidak lupa ia mengirimkan foto kami yang tadi via Line.

Aku bengong. Literally bengong.

Taehyung mengembalikan handphoneku seakan-akan tidak terjadi apa-apa.

***

Mulai khayalan liar penulis. Hahaha maafkan kalau alur cerita terkesan lambat. Aku ingin menikmati setiap momen menceritakan Taehyung.

Aaahhh, aku bener-bener jatuh cinta padanya. 💕

Semoga kalian masih menikmati ya..seperti aku yang masih menikmati menuliskan ttg khayalanku dengan V..LOL

Love at the First Sight [BTS V FF] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang