Please

2.5K 281 5
                                    

Sehun menutup kedua matanya sepanjang perjalanan pulang, ia tak ingin mengingat betapa kejamnya ia pada irene tadi. Ia tak ingin membayangkan saat wanita itu menangis karenanya, ia tahu semua yang ia lakukan hanyalah menyakiti irene, tapi hanya itu yang bisa membuat irene menjauh darinya dan dengan begitu pula hyunbin tak akan mengganggunya.

"irene noona dachyeosseo" ucap baekhyun di dalam mobil

"ku bilang dia terluka! Kau tak mendengarku?!" kata baekhyun lagi

"...ara" jawab sehun dingin

Baekhyun memandangnya bingung

"kau sudah tak perduli padanya lagi? Kalau begitu seharusnya dari awal kau tak mengejarnya!" kata suho

"walaupun dia lebih tua darimu, irene itu tetap wanita. Kau tak boleh menyakitinya seperti ini" timpal xiumin

"ada apa dengan kalian? Kemarin kalian bersusah payah ingin memisahkanku dengan dia, sekarang kalian kasihan melihatnya seperti itu?" kata sehun

"oh sehun" sentak chanyeol

"aku sudah menahannya sejak lama. Kalau kau terus berperilaku seperti ini, walaupun kau adik yang ku sayangi aku tak akan memaafkanmu" ucapnya

"kalau begitu ambil saja dia, memangnya apa yang kau tunggu hyung? Bukankah kau yang selalu ada untuknya? Pergilah! Peluk wanita itu" jawab sehun

"dan jangan ganggu aku" lanjutnya sambil memejamkan matanya dan memasang earphone dengan volume tertinggi di telingannya.

****

Bohong kalau aku tak merasa bersalah, rasa bersalahku karena menyakitinya terlalu besar sampai aku tak bisa menatapnya, tapi sisi diriku yang lebih ingin melindunginya pun besar. Aku ingin mencari cara supaya tak ada seorangpun yang terluka tapi sepertinya tak mungkin, hyunbin ingin mengorbankan salah satu dari kami.

Kalau aku melaporkannya ke polisi, chanyeol hyung akan masuk kedalam masalah ini juga, tapi kalau tidak, aku dan joohyun akan selamanya seperti ini, diantara kami tak akan ada kebahagiaan.

Sebuah pesan masuk kedalam ponselku.

Hyeonbin.

"junbidwaenya? Aku akan menuju dorm irene malam ini, jangan ganggu kami"

Sialan

Gumamku. Lalu sebuah telepon masuk kedalam ponselku.

Kali ini joohyun, tapi aku memilih untuk tak mengangkatnya, hyunbin harus ku halangi terlebih dahulu, dia tak boleh mendekati joohyun, ini bisa bahaya, walaupun ada manager yang menjaga dorm mereka, tapi para manager tak selalu ada disana. Aku harus pergi kesana.


****

Aku merindukannya, seperti orang gila aku terus menatap layar ponselku, tapi tak ada satu pesanpun masuk darinya. Sehun benar benar sudah tak menginginkanku.

Bohong,

Kalau ku katakan bahwa aku baik baik saja, tidak. Aku tak baik baik saja, aku hancur. Apa setiap perpisahan selalu seperti ini?

Kuharap sehun tak mengatakan kebenaran kemarin, ku harap ia berbohong, aku tak ingin mempercayainya.  Kumohon.

Ding dong

Sebuah bell dari pintu depan membangunkanku dari lamunan.

Ding ding ding dong

Sepertinya orang itu sangat tak sabaran.

SWEET SCENT[hunrene|complete] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang