Matahari bahkan belum sempat menyapa udara pagi, tapi halaman sekolah THS [Tuan's High School] sudah ramai oleh siswa tingkat 2 yang akan berangkat libura- study tour ke pulau jeju.
Koper-koper besar menghiasi setiap sisi lapangan, dan tentu saja sebagian dari siswa perempuan membawa lebih dari 1 koper.
Ini perjalanan 1 bulan! Apa yang kau pikirkan tentang itu? hanya membawa 1 ransel? Itu tidak mungkin.
Tapi mungkin bagi jackson. Dia hanya membawa 1 ransel di pundaknya.
"Namja is simple you know?" ucapnya.
Bus yang akan mengantar mereka sudah tiba malam sebelumnya. Total ada 12 bus yang akan berangkat, masing-masing kelas mendapat 1 bus.
Sekarang sudah pukul 08.05, semua anak sudah berkumpul, paling hanya beberapa dari mereka yang belum tiba. Dan diantaranya termasuk Bambam.
Guru Ahn meminta setiap mereka berbaris sesuai kelas masing-masing untuk memberikan instruksi.
"Kita akan berangkat setelah semuanya datang, tanpa terkecuali. Aku lihat masih ada beberapa kelas yang barisannya masih kosong. Kita tunggu mereka sebentar lagi."
Mark melihat kesekelilingnya, dan terus melihat kea rah gerbang masuk untuk memastikan kalau Bambam datang. Tapi tidak ada tanda-tanda.
kita tunggu sebentar lagi.
Pukul 08.45, beberapa siswa yang ditunggu kedatangannya sudah tiba di tempat. Sekarang hanya tersisa 2-3 orang saja. Dan lagi, salah satunya adalah Bambam.
ok, sekarang Mark khawatir. Takut kalau Bambamnya memutuskan untuk tidak ikut, dan memilih untuk tidur di rumah. Tapi, hey! Bukankah Mark bilang "diwajibkan?" jadi tidak ada alasan untuk Bambam tidak ikut.
Mark menghampiri Jinyoung dan Youngjae yang baru saja kembali dari toilet.
"Nyoung-ah, Bambam pasti akan ikut kan?"
"Terakhir aku tanya, jawabannya 'iya'," jawab Jinyoung pasti.
"Tapi saat di chat terakhir kali, jawabannya 'aku ragu'," sambung Youngjae.
Dan, fine! Ini sama sekali tidak membantu.
"OK, sepertinya semua sudah berkumpul, sekarang masuk ke bus yang sudah di label kelas masing-masing," teriak guru Ahn.
Oh no, Bambam belum juga tiba.
"Apa benar dia tidak akan ikut? Walaupun aku mewajibkannya? Lalu apa guna aku melakukan semua ini?" gumam Mark sedikit frustrasi.
Setiap kelas sudah menaiki bus mereka masing-masing, sekarang tiba giliran kelas Mark.
Dan terlihat jelas di wajahnya kalau dia sangat kecewa. Dia terus menundukkan kepala, menyeret kopernya tidak bertenaga berjalan menuju bus kelas mereka.
Saat tiba di dalam bus, ia segera melemparkan tubuhnya ke kursi nyaman di belakangnya. Menutup mata mengistirahatkan kepalanya, dan berharap tidak memikirkan semua rencananya yang gagal, bahkan ini belum sampai setengah jalan.
Mark menggembungkan pipinya, dan menghembuskan udara dari dalamnya kesal, kecewa lebih tepatnya. Semua seperti sia-sia.
"The more high expectation you put in, the more disappointed you got," Jinyoung berbisik dari belakang kursinya.
"Thanks for support," ucap Mark malas.
Mark kembali menutup matanya paksa. 6 jam perjalanan sendirian, dan 1 bulan tanpa Bambam di sampingnya. 2 pernyataan yang terus berputar di otaknya sekarang.