Chapter 18: The Real Sweet NC

4.4K 245 47
                                    

f/n: don't blame me, if this not as hot as you expecting. I'm trying my best.. enjoyy~

*****


"Apa yang mereka lakukan? Kenapa tidak terdengar suara apa-apa?" ucap mama Tuan.

"Yeobo, kau yakin ini tidak apa-apa? Kita seperti mengganggu privasi mereka,"

"Mengganggu apanya? Lagi pula sepertinya tidak ada yang terjadi di dalam," sambung Mina kemudian.

Mereka bertiga berdiri di depan pintu kamar Mark, tidak ingin melewatkan sedikitpun suara yang akan keluar dari dalam sana. Singkatnya, mereka menguping.

Inside room

Mark dan Bambam duduk di pinggiran tempat tidur Mark, saling membelakangi satu sama lain.

Hening, tidak ada yang berani membuka suara. Baik Bambam dan Mark sibuk dalam pikiran mereka masing-masing.

"Mark", "Bam," ucap mereka bersamaan dan akhirnya melihat wajah satu sama lain.

"Kau duluan," ucap Bambam.

"Kau saja, sepertinya ada yang sangat penting ingin kau ucapkan,"

"Hm, baiklah. Aku hanya ingin bertanya, sebenarnya apa yang membuatmu menangis malam itu?"

"Ha?"

"Malam saat dinner bersama keluargamu, malam saat di mana akhirnya aku membongkar semua kebohonganmu.."

"Kudengar dari Mina-nuna, kau menangis setelah aku pergi," jelas Bambam.

'Minaaa, si wanita mulut ember'

"Oh, itu.. anu.. aku.. hanya.. sedikit.." lanjut Mark terbata.

"Sedikit.. terbawa perasaan?" ucap Bambam melengkapi kalimat Mark.

"Eh?"

"Lalu, apa maksudmu mengambil fotoku dan menyimpannya dalam manga mesummu?" lanjut Bambam menginterogasi dan mendekatkan tubuhnya ke samping Mark, menatap wajahnya miring dari samping.

"Apa kau.. menyukaiku?"ucap Bambam kemudian mendekatkan wajahnya lebh dekat lagi ke wajah Mark.

Blussh.. wajah Mark memerah seketika. Matanya melebar melihat Bambam hanya tinggal beberapa centi saja dari wajahnya, bahkan hidung mereka nyaris bersentuhan.

'Tidak biasanya seperti ini. Kenapa keadaan menjadi terbalik? Kenapa Bambam yang mengambil kontrol semuanya? Bukankah seharusnya aku yang mengontrol semuanya? kenapa jadi seperti ini?' batin Mark

Mereka diam sejenak dalam posisi itu. mata Bambam terpejam perlahan, dan hembusan nafasnya yang hangat berubah menjadi sebuah kecupan lembut yang mendarat di bibir Mark.

Mark terdiam. Otaknya mencoba memproses apa yang terjadi. Bambam yang setengah jam lalu terlihat rapuh dan ketakutan, sekarang malah memulai permainan. Apa Bambam ingin balas dendam?

Mark melihat mata Bambam terpejam, bibir yang tadi diam mulai memberikan pijatan-pijatan lembut ke bibirnya. Memberikan sensasi ciuman yang sebenarnya, tanpa paksaan, tanpa nafsu yang berlebihan. Sensasi hangat yang menenangkan.

Mark mulai merespon. Bibirnya secara lembut menyambut Bambam, mencoba mengambil alih permainan.

Tapi tanpa Mark duga, Bambam tidak mengizinkan itu. ego pemenang sudah merasuki Bambam, ia tidak ingin kalah dalam permainan sekecil apapun, ya tidak termasuk dalam permainan yang menyertakan kegelapan di dalamnya.

Sweet // MarkbamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang