WARNING!!
Mulai part ini akan banyak kata-kata kasar khas para iblis. Harap menjaga mata masing-masing agar tidak tercemar seperti saya. Hehee.
.
.
.
"Di mana Damarion?"
Pria tampan bersurai segelap malam, berbalut jubah kebesaran bak seorang raja tengah berada di sebuah kamar yang sangat mewah.
Ornamen merah menyala menghias sisi-sisi dindingnya yang berwarna perak. Ukiran-ukiran rumit nan elegan terpampang di setiap sudutnya.
Para maid yang tengah membersihkan kamar itu langsung menghentikan seluruh pekerjaan begitu mendengar suara seseorang yang familiar. Mereka menunduk dalam dengan kedua tangan saling berpaut ke depan.
"Selamat datang, Your Highness. Pangeran Damarion belum kembali ke kastel sejak beberapa minggu yang lalu," jawab salah seorang maid tanpa mengangkat kepala.
Pria itu bertopang dagu dengan satu tangan. Manik Rubinya berputar ke seluruh ruangan. "Apa kau tahu dia ada di mana?"
Maid itu semakin dalam menundukkan kepala. "Ampun, Your Highness. Hamba tidak berani mempertanyakan ke mana Pangeran pergi."
Tampak berpikir sejenak, dengan tarikan napas panjang akhirnya pria itu memutuskan keluar dari ruangan. Meninggalkan para maid yang hampir berhenti bernapas karena terkejut atas kedatangan sang penguasa kegelapan secara tiba-tiba.
Saat sang raja kegelapan berjalan melewati lorong-lorong penghubung ruang untuk mencari Damarion yang kelayapan entah ke mana, tiba-tiba langkahnya terhenti. Manik merahnya menatap lurus, terdiam untuk beberapa saat. "Aylmer, jangan membuatku marah. Keluarlah!"
Tak berselang lama, seorang pria bersurai kuning keemasan dengan manik senada tiba-tiba muncul dari balik kegelapan.
"Salamku untukmu, Your Highness."
Pria yang dipanggil Aylmer itu sesaat membungkuk hormat, kemudian kembali mengangkat kepala dengan senyum lebar di bibirnya. "Kakak, ada urusan apa datang ke sini?"
"Seharusnya aku yang menanyakan itu padamu. Kenapa kau berada di kastel timur, sedang kastelmu berada di wilayah barat?" ucap pria yang dipanggil kakak itu seraya kembali melanjutkan langkah.
Dengan cepat, Aylmer menyejajarkan langkah dengan sang kakak. "Apa kakak sudah bertemu dengan Damarion?"
"Dia tidak ada."
"Argh, brengsek! Damarion menipuku lagi. Dia bilang ingin memberiku salah satu dari tujuh kristal itu jika aku berhasil menjinakkan singa miliknya yang mengamuk. Dasar keparat licik!" Aylmer menarik surainya geram sambil meracau tak karuan.
"Kau sudah sering ditipu olehnya. Lalu kenapa kau masih saja percaya padanya? Dasar bodoh."
Zavian Dantalion Lucifer.
Pria yang memiliki surai senada dengan adiknya, Damarion Rensford. Hanya manik rubinya saja yang membedakan di antara keduanya.Dia adalah sang penguasa kegelapan. Raja dari segala raja iblis. Pemilik kekuasaan tertinggi di dunia para iblis, Helldon. Semua kerajaan iblis berada di bawah kekuasaannya. Mereka menyebutnya, 'the King of Lucifer' .
Seorang raja yang disegani karena pemerintahannya yang tak pandang bulu, namun juga amat ditakuti karena kekejaman yang kerap ia perlihatkan di depan para raja iblis yang berani memberontak padanya. Tak ada yang berani menatap matanya. Kecuali kedua adik, sang ratu, dan Putra Mahkota.
KAMU SEDANG MEMBACA
LILY & The DEMON PRINCE ✔️[diterbitkan]
Fantasy(18+) Bayangan yang mengisi kesunyian dalam kegelapan.. Mengisi kekosongan jiwa akibat luka terdalam.. Memberikan kehangatan dalam rengkuhan di setiap deraian air mata.. Kau... mengingatkan bahwa aku tak sendirian. Selalu ada dirimu meski dalam baya...