[30]_the Return "PRINCES of BEHEMOTH"_

9.7K 644 16
                                    

.

.

.

Manik Rion berkilat keemasan, rahangnya mengeras dengan genggaman kian erat. Meleburkan kertas yang masih berada di tangannya.

"Jadi, mereka kembali?" ucapnya seraya menatap serpihan kertas yang masih tersisa. "Kali ini mereka tidak akan lolos!"

Rion berbalik, berjalan menuju pintu dengan tatapan penuh amarah dan kedua tangan terkepal.

"Aku sendiri yang akan melenyapkan ketiga pangeran busuk itu," desisnya dengan manik berkilat mengerikan.

"Damarion! Mau ke mana kau?!"

Seolah tak mendengar teriakan Danta yang menggema. Rion dengan sengaja mengabaikannya dan tetap melanjutkan langkah.

"Dasar brengsek!" Secepat kilat, Danta melesat dan menghadang Rion tepat di depan pintu yang masih tertutup rapat.

Ia menyorot Rion dengan manik rubi yang semakin menggelap. "Mau ke mana kau?"

"Minggir kau, Keparat!"

Rion yang terhenti dengan kepala menunduk, mendesis tajam penuh ancaman. Menguarkan kabut hitam yang semakin pekat mengisi seluruh ruangan. "Kau akan menyesal menghadangku untuk pergi dari sini."

Begitu kepala Damarion menegak, maniknya kembali berkilat. Seketika itu pula terdengar retakan pada tiang-tiang raksasa penyangga ruangan takhta Kastil Utama.

"Kubilang minggir!"

Berusaha tetap tenang, Danta beralih menatap biasa.

"Mau ke mana kau?" tanyanya sekali lagi dengan suara yang lebih lembut dari sebelumnya. Akan menjadi masalah besar jika mereka sampai bertarung untuk yang kedua kalinya.

"Kau masih bertanya setelah melihat apa yang mereka lakukan pada orang kepercayaanku?" Rion menjeda, maniknya perlahan berubah keemasan. "Tentu saja aku akan mencari dan melenyapkan mereka dengan tanganku sendiri!"

Melihat adiknya yang sudah dikuasai amarah, Danta mengedarkan pandangan, menghindari tatapan tajam Rion yang seolah siap mengulitinya jika ia menghadang lebih lama.

"Kau tidak akan menemukan mereka," ucap Danta kembali menuju singgasanya. "Tanpa kau cari pun, mereka pasti akan datang sendiri."

Rion tampak mengerutkan kening. Ikut berbalik, menatap punggung sang kakak yang berjalan membelakanginya. "Apa maksudmu?"

Kembali ke atas singgasana, Danta menyentak ujung jubah kebesarannya ke belakang, lalu duduk berpangku tangan.

"Selama ini kita sudah mencari mereka, tapi tetap tak menemukan petunjuk apa pun. Sekarang mereka tiba-tiba kembali dan membuat kekacauan di Kastil Lucifer. Bukankah ini seolah sudah direncanakan?"

Danta kembali menatap Rion penuh keseriusan. "Mereka pasti sudah mempersiapkan sesuatu. Lagipula kita tidak tahu siapa yang membantu ketiga Pangeran Behemoth hingga bisa selalu lolos dari pengejaran."

"Apa maksudmu ada kerajaan lain yang berpihak pada mereka?" Setelah diam cukup lama untuk meredakan amarah, akhirnya Damarion ikut menimpali ucapan sang kakak. Ia sudah tampak lebih tenang dari sebelumnya.

Danta mengangguk penuh keyakinan.

"Tak mungkin mereka bisa bersembunyi selama lima ratus tahun tanpa ada yang sengaja menyembunyikannya."

Keduanya terdiam. Memikirkan hal yang sama dengan jalan pikiran yang berbeda. Saat Rion mulai menggali semakin dalam isi kepalanya, ia teringat akan suatu hal yang membuat matanya kembali membelalak, seketika berbalik dan berjalan dengan tergesa.

LILY & The DEMON PRINCE ✔️[diterbitkan]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang