Part 17

1.2K 93 1
                                    

mama Karin : Terus Karin harus bagaimana pa ?. Apa yg harus Karin lakukan untuk bisa memeluk dan berada dekat dengan Mila pa?. putriku sendiri hiks…hiks…
opa Bio : selama Mila bekerja disini, kamu bisa berada dekat dengannya sayang. Karena dia akan merawat kamu hingga kamu benar2 sembuh dan pulih. Untuk saat ini, mungkin begini lebih baik. Untuk
selanjutnya nanti kedepannya, kita fikirkan lagi bersama saat Antoni suamimu kembali " yg memeluk putrinya yg masih terus saja menangis".

di ruang dapur ,
Mila , mama Sartika serta Bi Asih pun berkumpul di ruang dapur setelah mereka keluar dari kamar Karin. Mila sedikit bingung melihat kejadian barusan di kamar mama Karin tadi. Ia merasa, seperti ada yg ditutupi
oleh kelurga Om Antoni , maupun mama Sartika sang mama. tapi apa ?, itulah yg ia fikirkan. Ya , Kenapa ia bertanya seperti itu pada dirinya?. Semua karena ia merasa ada yg menjanggal di hatinya. Yaitu, saat sang mama yg tampak kaget mendengar ucapan mama Karin yg menanyakan keberadaan anaknya. di tambah lagi, sang mama dan papa nya  yg tampak begitu menuruti ucapan keluarga Antoni, membuatnya mencurigai ada sesuatu yg sebenarnya di sembunyikan darinya. terutama, mengenai nama belakang yg tertera dibelakang namanya masihlah menjadi pertanyaannya selama ini. bukan apa2, hanya saja keluargannya selama ini hanya mengenal keluarga Antoni dan keluarga Kevin sejak ia dan sang kakak masih kecil. dan hanya keluarga Antoni dan keluarga Kevinlah begitu baik kepada keluarganya selama ini. terlebih, Keluarga Antoni yg selama ini ia ketahui adalah majikan kedua orang tuanya selalu bersikap baik pada keluarga terutama pada dirinya dan sang kakak dengan membeli hal2 yg ia ingin dengan sang kakak.termasuk , handphone keluaran terbaru yg sanagt mahal yg menjadi incaranya dn sang kakak jugalah berasal dari keluarga Antoni. sungguh2 aneh.
Mila : ma , papa kemana ma ?. Apa papa ada di teras depan ?.
mama Sartika : papa tadi pergi sayang ke kantor pak Antoni buat ngantarin berkas yg diminta opa untuk diberikan ke kuasa hukumnya ataupun pengacaranya pak Antoni .
Mila : ngasih berkas buat kuasa hukum/ pengacara om Tini ?. Emang apa yg terjadi ma sam om Antoni?. Kenapa harus pakai kuasa hukum segala sih ?. Apa terjadi ssesuatu sama om Toni ataupun perusahaan om Toni?.
mama Sartika : mama juga nggak tahu sayang. Itu semua permintaan opa dan Tuan Antoni sendiri.
opa Bio : Mila…. " panggilnya ".
Mila : iya opa " ucapnya Mila kaget karena tiba2 saja opa Bio datang menghampiri mereka di ruang dapur ".
opa Bio : tolong kamu siapkan minuman hangat dan antarkan ke kamar Karin ya. Dia harus segera meminum obatnya. Soalnya Dr.imbran juga telah datang dan selesai memeriksa Karin. Dan Dr.imbran menyarankan untuk meminum obatnya agar ia bisa kembali istirahat agar ia segera pulih.
Mila : baik opa , akan Mila siapkan " yg berlalu ke dapur untuk mengambil gelas dan air yg diminta lalu membawanya menuju kamar Karin".

di dalam kamar Karin,
Mila : permisi tante, saya kesini mau mengantarkan air minuman untuk tante " yg masuk kamar Karin dan berjalan mendekat keranjang Karin. Mila pun meletakkan nampan yg berisi air putih dan semangkuk bubur yg sang mama masakan tadi pagi untuk dirinya. Ya , Mila memanaskan kembali bubur yg mamanya masak untuk dirinya dan Karin karena takut Karin akan merasa lapar setelah ia sadar barusan  ". Sebaiknya tante makan dulu ya baru minum obat. setelah itu nanti tante istirahat lagi biar tante bisa cepat pulih kondisinya " jelas Mila dengan menatap lekat wajah Karin dan tersenyum manis ".
mama Karin : Trima kasih Mila " jawabnya menatap lekat Mila".
Mila : sama2 tante. Biar Mila suapin ya tan " dan dijawab anggukan oleh Karin".

selama Mila menyupin makan untuknya , Karin tak henti2nya menatap wajah cantik putrinya yg selama ini tak di rawat oleh karena kondisinya yg mengalami koma selama bertahun-tahun. Mila yg di tatap oleh Karin un merasa kurang nyaman. Bukannya kenap2, hanya saja tatapan yg Karin kepadanya mengisyarakan kesedihan yg mendalam sekaligus luka yg membuatnya merasa tak nyaman ditatap seperti itu. Namun tetap saja, Mila menyupain makanan buat Karin dengan sangat telaten, hingga bubur yg ada di mangkuk habis tak bersisa. Mila : nah, buburnya dah habis. Sekarang tante minum obatnya ya. Setelah itu tante istirahat lagi " yg menyerahkan beberapa obat yg disarankan Dr.Imbran untuk Karin ".

Ketika Hati MemilihTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang