Emily(4)

1.7K 78 2
                                    

Happy reading😉

-

Abaikan typos!

-

Author POV

Cyntia memasuki rumahnya dengan menghentak-hentakan kakinya.
Bagaimana Cyntia tidak kesal! Markus, pria itu meninggalkan dirinya sendirian di mall dengan belanjaan penuh. Markus pergi meninggalkan Cyntia setelah
Ranni pamit pulang karena ada urusan mendadak. Namun rencana Ranni gagal total untuk kali ini. Ya, Ranni sengaja meninggalkan Markus dengan Cyntia.

"Hey, anak mommy kenapa sayang? Pulang-pulang kok cemberut? Bagaimana dengan anaknya tante Ranni? Apa anaknya tante Ranni tampan?"tanya Kenya antusias kepada Cyntia.

"Mom, mommy harus tau. Anak Tante Ranni benar-benar membuatku kesal. Aku jauh-jauh dari paris kesini untuk bertemu dengannya tapi nyatanya apa? Aku malah di cuekin sama Markus! Malah aku di tinggal di mall sendirian,"ujar Cyntia sambil melepas mantel bulu dari pundaknya dan menghentakan tas tangan di sampingnya.

______________

Markus berjalan menuju ruang rawat Emily. Saat sampai di kamar rawat Emily ternyata Emily sudah tertidur pulas, mengingat jam sudah menunjukan pukul sepuluh lewat lima malam.

"Maaf,"bisik Markus di samping cuping Emily.

Markus membenarkan selimut Emily.

Pagi harinya Emily terbangun karena merasa ada seseorang yang mengenggam tangannya.

"Eh?"Emily tersentak membuat pria itu mengerjapkan matanya mendengar suara kaget Emily.

"Selamat pagi bapak, ibu."Suster datang dengan membawa Belva.
Suster datang di waktu yang tepat, tepat disaat keheningan terjadi lebih tepatnya saat suasana canggung diantara Emily dan Markus.

"Pagi Sus,"jawab Emily.

"Ini Babynya tolong diberi Asi ya, bu."Suster menyerahkan Belva kedalam gendongan Emily.

"Saya akan keluar untuk mencari makan untukmu,"Emily bernafas lega. Seenganya dia tidak perlu mengusir Markus secara halus.

30 menit Markus menunggu Emily menyusui Belva di kantin rumah sakit. Sambil menunggu Markus memesan secangkir kopi hitam tanpa gula.

"Kira-kira Emily sudah belum ya nyusuin Belva?"tanya Markus dalam Hati.

"Emi__, eh maaf, maaf,"Markus membalikan badan. Ternyata Emily masih menyusui Belva.

Dengan gelagapan Emily berusaha meraih apapun yang bisa menutupi payudara kirinya yang terekspos karena menyusui Belva.

"Maaf, saya kira kamu sudah usai menyusui Belva."Markus mencoba memecahkan keheningan.

Emily mengangguk pelan sambil menyuap kembali sup jagungnya.
Emily tidak berani menatap Markus dikarnakan wajahnya sudah seperti tomat.

Emily POV

Aku senang tenyata dia datang kembali. Kupikir dia tidak akan kembali lagi.

Pagi ini dia tampan sekali, dengan setelan jeans, kaos abu-abu juga topi.

Pagi ini dia tampan sekali, dengan setelan jeans, kaos abu-abu juga topi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Meskipun aku yakin bahawa dia belum mandi.

"Emily,"aku mendongak menatap dia yang sedang menggendong Belva, anakku.

"Ya,"jawabku lembut.

"Kata Dokter besok kamu sudah boleh pulang."ucap Markus membuat aku menghentikan suapan.

Aku mengangguk lemah, "tapi apa bisa aku bertemu denganmu lagi?"tanyaku. Aku memukul mulutku pelan, bisa-bisanya aku berbicara seperti itu.

"Tentu."jawab Markus sambil tersenyum melihat tingkah lucu Emily.

____________

"Markus, sini kamu."panggil Ranni.

"Apalagi sih ma?"tanya Markus lelah.

"Kenapa kamu tinggalkan Cyntia di mall sendirian? Cyntia itu baru pertama kali tinggal di Jakarta! Kalau dia nyasar bagaimana?"ucap Ranni marah.

"Tinggal dicari kalau dia hilang, apa susahnya sih. dan aku ngga peduli dia nyasar!"ucap Markus masabodo.

Ranni mengela nafas. "Nanti malam kamu ikut mama bertemu dengan Cyntia dan keluarganya. Tidak ada penolakan!"ucap Ranni telak.

_____________

3 bulan kemudian....

"Emily aku cinta sama kamu, maukah kamu menikah denganku?"Markus berlutut di hadapan Emily.

Emily menutup mulutnya tidak percaya dengan lamaran dari Markus.

Emily mengangguk. Ternyata selama 3 bulan kedekatan mereka membuat Markus mulai melupakan Hanna dan mulai mencintai Emily.

Markus berdiri dan memeluk tubuh kecil Emily. "Lusa kita akan menikah. dan besok aku akan memperkenalkan kamu dan Belva kepada mamaku."berkali-kali Markus mengecup kening Emily.

"Apa tidak terlalu cepat?"tanya Emily menjauhkan dirinya dari pelukan Markus.

"Apa tidak terlalu cepat?"tanya Emily menjauhkan dirinya dari pelukan Markus

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Tentu tidak sayang."ucap Markus kembali membawa Emily kedalam dekapannya.

Ohh Tuhan tolong tenggelamkan aku ke laut jika ini hanya mimpi. Emily berbicara dalam hati.




 Emily berbicara dalam hati

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
#2. Life story of Emily ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang