Emily(13)

1.4K 55 0
                                    

Enjoy and Happy reading😘

Setelah tidak jadi makan siang di mansion, akhirnya Markus membawa Emily makan siang di restoran miliknya.

Sesudah menyantap makan siang Markus dan Emily pergi ke butik untuk membeli beberapa gaun pesta.

Emily terpana melihat papan butik di hadapannya.

Cantiqa Butiq

Siapa yang tak kenal Cantiqa butiq? Emily saja kenal dengan nama butik dihadapannya ini lewat majalah fashion dan tayangan tv yang ia gemari.

Butik Cantiqa adalah butik yang sangat digemari para wanita sosialita dan wanita kalangan atas. Pemilik Cantiqa butiq adalah kewarga negaraan Australia yang bernama Cantiqa Difannila. Cantiqa butiq juga sudah sering mendapat penghargaan karena baju yang di disaigner benar-benar limited edision. Butik Cantiqa sudah banyak tersebar di belahan negara, salah satu cabang Cantiqa ya berada di Indonesia. Dress dan gaun di Cantiqa butiq pun mempunyai harga bandrol sangat tinggi.

Emily sudah tidak sabar untuk melihat gaun-gaun yang di disaingner oleh Cantiqa. Kalau boleh jujur, Emily adalah fans berat Cantiqa sejak Emily 1 SMA.

Emily melangkah bersama Markus masuk kedalam butik.

"Selamat siang. Dengan Mr Markus?"Tanya pegawai Cantiqa menghampiri Markus dan Emily.

"Ya, saya Markus."jawab Markus.

"kalau begitu Mr sudah di tunggu di ruangan Bu Cantiqa. mari ikut saya."Markus dan Emily mengikuti pegawai itu ke salah satu ruangan Cantiqa.

"Permisi, Bu. Mr Markus dan istrinya sudah datang."pegawai itu masuk untuk memberitau bahwa Markus sudah datang.

"persilahkan mereka masuk."pinta Cantiqa.

Markus dan Emily masuk kedalam.

"Hai, Tik."sapa Markus.

"Hai, Kus. Apa kabar lo."Cantiqa meninju kecil lengan Markus.

Emily terperangah melihat tingkah Cantiqa yang beda dari disaigner lainnya. Selain itu Cantiqa benar-benar sangat cantik seperti namanya dan pakaiannya pun sangat modis.

"Ya ampun Tik, sakit kali lengan gua. masih aja lo bar-bar, Tik. Udah jadi disaigner juga lo."ledek Markus dengan kesal.

"Heh, emang gua pikirin."sewot Cantiqa. "Eh mana istri lo, Kus?"tanya Cantiqa.

Markus menggeser tubuhnya. "Pantes gua gak liat, ternyata kehalang badan lo yang besar. Hahaha.."

"Jangan ketawa mulu lo. Nih kenalin istri gua. Namanya Emilyana. dan Emily, ini namanya Cantiqa. Dia masih jomblo tapi ngenes."Markus memperkenalkan Emily kepada Cantiqa dan begitu sebaliknya.

"Hay. aku Cantiqa."Cantiqa menyodorkan tangannya.

"A-aku fans ka-kamuu.. Boleh minta foto?"dengan gemetar Emily menjabat tangan Cantiqa.

Cantiqa tertawa. Sedangkan Markus menepuk jidatnya.

"Haha boleh, boleh.."Cantiqa segera mengambil posisi di samping Emily. Emily segera menyerahkan hpnya kepada Markus tampa mengalihkan pandangannya pada sosok Cantiqa.

Kali ini tawa Cantiqa benar-benar tertawa sangat Lebar karena kepolosan Emily.

"Sayang, masa kamu suruh aku fotoin kamu sama nih disaigner abal-abal pake hp jadul sih? Kan gak ada kameranya?"

"yaudah pake hp kamu aja."ucap Emily.

Ckrekk...

Jadilah foto Belva, Emily dan Cantiqa.

Emily sedang berjalan melihat koleksi Gaun milik Cantiqa bersama Hera, assisten Cantiqa.

"Sumpa, Kus. Gua gak bisa berhenti ketawa gara-gara istri lo. Polos banget gila.."tawa Cantiqa lagi. "Eh gua lupa tanya. Ini anak siapa?"tanya Cantiqa.

"Anak gua lah. Masa anak lo, lo kan JONES."

"Mulai deh. Serius."Cantiqa menyikut pinggang Markus.

"Anak tiri gua. Namanya Belva. Belva ini gua udah anggep anak kandung gua, Tik."Markus mengelus pipi Belva yang sedang tertidur di gendongannya.

"ohh. Berarti si Emily nikah sama lo bawa buntut dong?"Markus mengagguk.

Cantiqa ikut mengelus kepala Belva. "Cantik ya. Kaya Emily."puji Cantiqa kepada Belva.

"trus lo kemana? Gak dateng? Jahat lo ya. temen sendiri gak dateng. Mana si Pras juga gak dateng lagi."Markus cemberut.

"Hehe.. Gua kemarin lagi buka butiq baru di korea. Sorry ya."

"satu syarat."

"Apa? Jangan bilang lo minta gratisin belanjaan lo ya di butik gua. Awas lo."

"Tenang, gua minta lo buatin satu setel jas ukuran gua sama satu gaun ukuran Emily dan satu lagi gaun ukuran kira-kira buat anak 1 tahun."

"beres. Tapi jangan lupa."

"Yoii.. gua transfer."

Emily sudah menenteng beberapa paper bag yang berisi gaun koleksi terbaru Cantiqa.

"Sudah?"tanya Markus berdiri.

"Sudah."Emily mengangkat 3 paper bag ke atas.

"Yaudah Tik gua pulang ya."

"Hati-hati. Emily nanti kapan-kapan kesini ya."

"Iya kak. bye."Emily melambaikan tangannya sebelum pergi meninggalkan butik Cantiqa.


"Emily melambaikan tangannya sebelum pergi meninggalkan butik Cantiqa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
#2. Life story of Emily ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang