Happy reading😎
~//~
5 tahun kemudian..
Texas, San Antonio.."Bu, ibu baik-baik saja kan?"Nata menghampiri Emily dan mepah Emily ke sofa.
"Saya tidak apa-apa Nata. Anak-anak dimana?"tanya Emily dengan suara rendah.
"Anak-anak sedang tidur siang, bu."jawab Nata.
"Kamu tolong jaga anak-anak sebentar ya. Saya mau ke dokter dulu."Emily mengambil kunci mobil dari atas meja.
"Tap___"
"Saya baik-baik saja Nata! Kamu jangan khwatir. Saya pergi dulu."Emily pergi sambil memegang kepalanya.
***
Ya Tuhan aku masih tidak percaya kalau aku mengidap penyakit ganas ini. Apa yang harus ku katakan kepada ka Cantiqa juga anak-anak?batin Emily sedih.
"Mama..."Belva bersama Matthew, sang adik datang memeluk Emily dengan erat.
"Mama abis kemana?"tanya Belva.
"Mama abis pergi sayang. Kakak sama ade sudah makan?"tanya Emily memboyong kedua anaknya ke ruang tamu.
"Sudah. Di suapin sama Aunty Cantik."jawab Matthew.
"Memangnya Aunty Cantik sudah datang?"tanya Emily.
"Sudah dong Mama, kan tadi kakak sudah bilang kalau Aunty cantik yang suapin kakak sama ade. Jadi pasti Aunty Cantik sudah datang."jelas Belva dengan suara cempereng. Matthew mengangguk-angguk sambil terkikik mendengar suara Belva yang seperti kaleng rombeng.
"De, kamu jangan ketawain suara kakak dong!"marah Belva mengerucutkan bibirnya.
"Hihi suara kakak lucu kaya kaleng rombeng.."Matthew menutup mulutnya sebelum tawanya semakin besar.
"Sudah.. Sudah... jangan berantam. Aunty Cantik lagi dimana?"tanya Cantika.
"Di kamar."jawab Belva.
"Yasudah. Kakak sama ade duduk disini sambil nonton kartun. Mama mau ke atas dulu ya, nyamperin Aunty Cantik."kedua anaknya pun mengangguk.
"Kak,"panggil Emily.
"Masuk Emily,"persilahkan Cantiqa.
"Kakak ko sudah sampai? Katanya besok kalau ngga lusa."Emily mengambil tempat di ujung kasur.
"Iya, abis kakak kangen banget sama keponakan-keponakan kakak yang unyu-unyu. Jadinya kakak ambil penerbangan kemarin pagi."jelas Cantiqa.
"Eh muka kamu pucet banget si, Emi? Badanmu juga kurus banget. Kamu makan gak sih, Emi? seharusnya kamu banayakin makan dong, jangan kerja terus."Marah Cantiqa sambil memperhatikan terus bentuk tubuh Emily yang terlihat sangat menurun drastis."Ayo ikut kakak makan."Ajak Cantiqa menarik pelan tangan Emily menuju meja makan.
"Kamu harus makan yang banyak."Cantiqa menaruh semua lauk kedalam piring Emily.
Emily tersenyum melihat tingkah Cantiqa yang menurutnya terlalu berlebihan.
KAMU SEDANG MEMBACA
#2. Life story of Emily ✔
ChickLit[21++] *sequel ke-1 The woman one billion *sebagian part di private! *Markus adalah boss Hanna di restoran **** "Ma, please jangan melihat calonku seperti itu. Walaupun dia miskin, tetapi hatinya baik."ujar Markus dengan nada rendah kepada sang mama...