Emily(26)

1.5K 53 0
                                    

Happy reading💙

Sudah 2 hari Emily dan Markus menginap di kediaman Vicky dan Hamida. Sekarang saatnya mereka berdua pulang ke rumah Mereka. Kedua orang tua Emily akan ikut serta mereka karena Hamida dan Vicky sudah berjanji akan membantu merawat dan menemani Emily.

"Huek.. Huek.."Emily memuntahkan makanan yang baru saja masuk kedalam perutnya.

Dengan sigap Markus mengambil baskom yang sudah ia sediakan untuk menampung muntahan Emily.

"Trimakasih,"ucap Emily terharuh.

"Sudah tugasku, ayo istirahat lagi."Markus membantu menata bantalan supaya Emily tidur dengan nyaman. Setelah itu Markus bergegas membuang muntahan Emily ke closet kamar mandi.

"M-ma-s."

"Hem?"Markus ikut merebahkan tubuhnya di samping Emily, mendekatkan tubuhnya dengan tubuh Emily.

"A-ak-u ma-u min-ta per-minta-an ke-ti-ga ku."

"Katakan."Markus menatap menunggu permintaan ketiga Emily.

"A-ak-u ing-in meng-iku-ti u-jian
S-M-K. A-pa bo-leh?"Markus segera mendudukan tubuhnya.

Permintaan ketiga Emily ini adalah permintaan impiannya, mempunyai ijaza smk seperti teman-teman lainnya.

"Tidak sekarang Emily, kamu harus banyak istirahat Emily. Supaya kamu cepat sembuh dan kamu juga harus melakukan radioterapi yang kedua akhir bulan ini."Emily menundukan wajahnya jelas Markus menolak permintaan ke-3nya.

"Ta-pi__"

"Sayang,"Markus menggelengkan kepalanya membuat Emily diam.
"Nanti kalau sudah sembuh aku janji akan mendaftarkanmu untuk mengikuti ujian susulan paket C."Janji Markus.

Emily mengagguk, walapun ia juga tidak yakin bahwa ia bisa mengikuti ujian susulan di umurnya yang hampir menginjak 23 tahun.

Markus kembali merebahkan tubuhnya di samping Emily.

Mereka pun akhirnya Terlelap bersama mimpi.

***

"Suruh Dina menggantikan saya bertemu dengan Mr.Quero."ujar Markus di telpon.

"Tapi Mr.Quero ingin bapak langsung yang bertemu denganya."ujar Rachel di seberang sana.

"Shit! Saya akan segera kesana!"Markus menutup telponnya dengan kesal.

"Ada apa nak Markus?"tanya Vicky menghampiri menantunya.

"Saya ada urusan diluar sebentar, apa bapak bisa tolong menjaga Emily?"

"Tentu saja Bisa. Emily kan anak saya,"ucap Vicky menepuk bahu Markus. "pergilah, bapak akan menjaga Emily untukmu."Vicky tersenyum walapun hanya segaris saja.

"Trimakasih pak."Markus pamit lalu bergegas pergi ke restoran untuk bertemu MR.Quero.

***

"Emily bangun nak. Ayo makan siang."dengan lembut Hamida mengusap kening Emily.

Emily bangun lalu menoleh. Ia berharap Markus ada di sampingnya namun ternyata tidak ada.

"Nak Markus sedang ada pekerjaan sebentar, nak."sepertinya Hamida tau apa yang anaknya cari.

Emily mengaguk.

#2. Life story of Emily ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang