Emily(23)

1.5K 59 0
                                    

Happy reading😉

Emily, Cantiqa, Belva, Matt dan Kenneth sudah sampai di bandara.

Mobil jemputan sudah menunggu. Mereka semua akan Beristirahat dulu di kediaman Cantiqa.

"Kenneth, kamu istirahat saja dulu. Ini kamar kamu."ucap Cantiqa kepada Kenneth yang sedari tadi menggendong Belva.

"Trimakasih, Bu."Ken membungkuk dan Cantiqa mengagguk.

***

"Hiks... Hiks.. Hiks.. Uncle Ken, uncle Ken..."tangis Belva diatas ranjang.

"Kakak kenapa nangis?"Emily menghampiri Belva.

"Uncle Ken, ma. Uncle Ken gak ada, pasti ketinggalan di tempat pesawat-pesawat tadi. Hiks.. Hiks.. Hiks.."yang dimaksud Belva tempat pesawat-pesawat ya Bandara.

"Uncle Ken ada di kamar, kak. Lagi istirahat. Uncle Ken nya capai karena gendong kakak."jelas Emily.

Belva menghapus air matanya. Lalu turun dari ranjang untuk memastikan kalau uncle kesayangannya tidak tertinggal di tempat pesawat-pesawat tadi.

Emily menggelengkan kepalanya melihat sifat putrinya yang tidak bisa jauh dari uncle kesayangannya.

Tiba-tiba kepalanya terasa sangat pusing dan rasanya ia mual sekali.

Emily cepat-cepat berjalan menuju kamar mandi sebelum muntahnya berceceran di kamar.

Huek... Huek... Iya terus saja muntah. Pandangannya juga semakin kabur.
Di kucek kedua matanya.

Brukk..

Akhirnya Emily tidak bisa menjaga keseimbangan tubuhnya.

"Ken, Kenneth!"Panggil Cantiqa histeris.

Kenneth pun menghampiri Cantiqa.

"Iya bu, ada apa?"

"tolong bantu saya angkat Emily didalam. Ayo cepat!"seru Cantiqa dengan keringat dingin.

Bagaimana ini?

"Mama.. Mama.. Mama... mama..."Matt meronta-ronta di dalam gendongan Cantiqa sambil menangis melihat sang mama di bawa masuk kedalam salah satu ruangan. Sedangkan Belva sedang menangis di gendongan uncle kesayangannya.

***

"Gua segera kesana."telponpun Terputus dari seberang sana.

"Bagaimana keadaan Emily?"tanya Markus menghampiri Cantiqa.

"Masih di ruang UGD."jawab Cantiqa.

"Sebenarnya Emily sakit apa?"

"Emily.. Emily sakit kanker otak."Jawab Cantiqa menunduk.

"Astaga!"Markus menutup mulutnya, dan mundur beberapa langka.

Ini tidak mungkin!

Dokter pun keluar dari UGD sambil melepas Masker hijaunya.

"Keluarga pasien?."panggil Dokter.

#2. Life story of Emily ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang