Emily(17)

1.4K 50 0
                                    

Sebenarnya berat rasanya buat pencet update. Part 17 sebenarnya udah aku buat dari hari senin, tapi sorry baru aku update malam ini. Pingin narik omongan jadi slow update tapi udah kepalang janji sama kalian kalau cerita ini bakalan fast update.
Jadi kalo kalian emang pingin cepet aku update sesuai janjiku makanya kalian vote dan comment dong biar janjiku fast update nya terkabul.

Btw onohnoh yang gif TBC nya aku buat sendiri loh. Makanya jelek. Harap maklum😅

***

Happy reading😎

Malam ini Cyntia tidur dengan nyenyak. Ia tidak sabar untuk esok hari melihat Markus menggugat cerai Emily.

Pagi harinya Cyntia tercengang melihat Markus sedang merangkul Emily sambil bersenda gurau.

Cyntia menghampiri Markus dan Emily yang masih berada di halaman mansion.
"Markus, kamu mau berangkat kerja?"tanya Cyntia sambil menampilkan senyumnya.

"Aku berangkat kerja cari uang dulu ya buat beli berlian sama buat anak-anak kita nantinya. Kalo ada apa-apa telpon aku. Aku jadi gak tenang nih tinggalin kamu di mansion."Emily menaikan alisnya."Aku ngga tenang ninggalin kamu sendirian karena aku takut kamu di jahatin sama setan perempuan yang lagi nginep di sini."ucap Markus santai. Sebelum pergi ia mengecup kening Emily lalu masuk kedalam mobil tanpa menjawab pertanyaan Cyntia, malah Markus menyindir Cyntia.

Emily menatap kepergian mobil Markus lalu pergi meninggalkan Cyntia yang sedang mengeram kesal karna di Abaikan Markus dan Cyntia merasa Markus menyindir dirinya.

'Rencana kali ini boleh saja gagal lagi Emily. Tapi aku yakin rencana selanjutnya pasti Markus akan segera menceraikanmu. Dan sekarang waktunya kau merasakan pembalasan dari Tante Ranni.' ucap Cyntia dalam hati.

***

"Permisi Boss."Huge kepala bodyguard sekaligus orang kepercayaan Markus datang mengetuk pintu ruangannya.

"Ohh Huge, masuklah."Markus mepersilahkan Huge masuk. "Jadi bagaimana? apakah bukti Tentang penyeludupan narkoba yang keluarga Fidelis lakukan sudah lengkap?"tanya Markus kepada Huge si bodyguard tampan.

"Sudah tuan. Semuanya sudah lengkap. Tinggal kita serahkan semua bukti ke nyonya Ranni, semua bukti keluarga Fidelis. juga ke pihak berwajib untuk menangkap keluarga Fidelis."jawab Huge.

"Biarkan, biarkan semuanya terbongkar dengan sendirinya. Kita hanya akan menonton dan menunggu mereka membongkar Kebusukan yang sudah bertahun-tahun tidak terendus oleh pihak polisi."Markus mengeluarkan smirk evilnya.

"Baik boss."ucap Huge.

Huge pamit keluar dari ruangan Markus.

Maafkan Markus ma. Markus hanya ingin mama menyadari bahwa Emily lah wanita terbaik pilihanku. Bukan wanita seperti Cyntia dan keluarganya.

***

sudah siang hari namun Ranni masih berada di dalam kamarnya. Emily khwatir karena sejak pagi mama mertuanya belum juga makan.

Emily menurunkan tangannya ragu untuk mengetuk pintu kamar mama mertuanya.

Emily mempunyai ide cemerlang. Ditaruhnya nampan berisi makan siang kesukaan mama mertuanya di atas nakas samping kamar mama mertuanya.

#2. Life story of Emily ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang