Emily(24)

1.4K 51 0
                                    

Happy reading

"Ayo.."Markus membantu Emily pindah ke kursi roda.

"K-kita m-mau k-kemana?"tanya Emily dengan susah payah kepada Markus.

"Kita akan ke singapura sayang, kamu akan berobat disana."jawab Markus.

"A-aku n-ngga m-mau b-ber-obat."ucap Emily menahan tangan Markus saat Markus mulai mendorong kursi rodanya menuju parkiran.

"Kamu harus berobat Emily!"pintah Markus. Markus merendahkan tubuhnya di depan kursi roda yang di duduki Emily. "Kamu sayang aku?"Emily Mengangguk, "Kamu sayang sama Matt dan Belva?"lagi-lagi Emily mengagguk. "Kamu sayang aku dan anak-anak, tapi kamu kenapa tidak mau berjuang melawan penyakit ini demi kamu dan kami?"tanya Markus pelan.

"M-maaf,"ucap Emily menunduk.

"Kamu harus berjuang sayang, demi aku dan demi anak-anak. Anak-anak masih terlalu kecil untuk di tinggal ibunya. Mereka masih harus dimanja dan di beri kasih sayang sama kamu. Aku pun begitu, aku ngga mau kehilangan kamu karena aku cinta sama kamu. Seandainya bisa, aku mau menukar posisimu biar aku yang berjuang dan merasakan sakitnya penyakit itu."Markus menggengam tanggan Emily berharap istrinya mau berjuang. "Memangnya kamu mau anak-anak punya ibu tiri yang kejam?"Emily menggeleng cepat, tentu dia tidak mau anak-anaknya di siksa oleh istri baru Markus nantinya. "maka dari itu kamu harus berjuang."
Markus mengecup kening Emily.
"Kamu mau kan berjuang demi dirimu sendiri, dan keluarga kecil kita?"tanya Markus. Emily mengangguk.
"Trimakasih sayang, trimaksih."Markus mengecup berkali-kali pucuk kepala istrinya.
"Kalau begitu kita berangkat sekarang."Markus kembali mendorong kursi roda Emily.

"M-mas..."panggil Emily.

Saat ini Emily dan Markus sudah didalam mobil menuju lapangan penerbangan milik keluarga Markus.

"Iya sayang?"Markus menoleh.

"B-boleh a-aku m-meminta b-beberapa p-permintaan?"tanya Emily.

"Tentu saja boleh."ucap Markus sambil membawa tubuh Emily kedalam pelukanya. "Apa yang ingin kamu minta?"tanya Markus lagi.

"P-permintaan p-pertama a-aku m-mau k-kamu m-memotong r-rambut kamu s-seperti d-dulu."permintaan pertama Emily membuat Markus menaikan alisnya.

"Memangnya kenapa rambutku? Jelek ya?"tanya Markus cemberut.

"B-bukan."jawab Hanna cepat.

"Lalu?"goda Markus.

"H-hanya s-saja a-aku l-lebih s-suka r-rambut kamu y-yang d-dulu."Emily menunduk tidak enak karena ia sudah mengatur-ngatur gaya rambut Markus.

"Setiba di singapura aku akan mencukur rambutku seperti dulu."Emily memandang Markus tak percaya, ia kira Markus akan marah karena di atur gaya rambutnya.
"Apa lagi permintaanmu?"tanya Markus kepada Emily.

"P-permintaan k-keduaku. A-aku m-mau t-tau s-siapa y-yang
m-menghamiliku d-dulu dan a-aku
m-mau o-orang itu m-menjelasakan
k-kepada o-orang t-tuaku b-bahwa
a-aku t-tidak s-seperti y-yang m-mereka b-bilang. A-aku m-mau o-orang t-tuaku s-sayang k-kepadaku s-seperti d-dulu."Emily meremas ujung bajunya dia ingin segera berbaikkan dan meluruskan masalah yang menimpanya dulu. sehingga kedua orang tuanya bisa tau yang sebenarnya.

"Akan aku laksanakan segera permintaanmu sayang. Adalagi permintaanmu?"tanya Markus.

"A-ada t-tapi n-nanti s-saja."jawab Emily.

"Oke."Markus mengusap punggung ringkih Emily. Karena nyaman dengan usapan Markus akhirnya Emily tertidur di dekapan Markus.

#2. Life story of Emily ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang