"Ada yang liat hpnya Starla ga?" itulah hal yang pertama Dio lakukan saat menginjakkan kakinya di ruang kelasnya.
"Hp Starla sama gue," ucap Lala. "Kemarin gue temuin di kamar mandi," lanjutnya.
"Mana sini hpnya," Dio berjalan mendekat pada Lula untuk mengambil ponsel milik Starla.
Sesorang yang sedang duduk dipojok kelas dengan berpura-pura sibuk dengan ponselnya, sebenarnya dia sangat penasaran tentang Starla yang kemarin tiba-tiba menghilang begitu saja.
"Starla kemana sih, Yo? Kok lo tiba-tiba nanyain hpnya Starla?" tanya Adelia.
"Kemarin dia sakit perut, terus gue anterin pulang. Eh katanya hpnya ketinggalan. Udah gitu doang." ucap Dio santai sambil membuka buku tulisnya bersiap mengerjakan PR yang belum ia sentuh akibat kemarin dia menjaga Starla di rumah sakit seharian.
Dahi Alvaro berkerut saat mendengar penjelasan Dio, seperti ada yang janggal.
"HALLO EPRIBADEH!!! PANGERAN TAMVAN SUDAH DATANG," cicit Reon ketika sesampainya dikelas.
"NAJIS!!" ketus Lula
"Anak setan pake masuk lagi." gerutu Adelia.
"Ngapain sih lo masuk, bikin sumpek aja lo," ucap Lula saat Reon menghampirinya.
"Kalau gue ga masuk, entar kamu kangen sama aku," Reon merangkul pundak Lula dan langsung ditepis oleh Lula.
"Apaan sih lo, jauh-jauh sana!! Jijik!!" Lula berusaha mendorong Reon tapi gagal, justru Reon semakin mendekat lalu mejawil dagu Lula.
"Galak banget sih sayang," Reon mengerlingkan matanya setelah itu dia tertawa terbahak-bahak melihat wajah Lula memerah.
"REON!!!!!!!"
"STOP!! STOP!! Kalian kalau udah ketemu selalu ribut, lama-lama suka lo," ucap Adelia sambil berkacak pinggang.
"Amit-amit jabang orok," Lula berakting seperti orang ingin muntah.
"Amin," ucap Reon dengan tangan yang ia tadahkan keatas.
"Ih kok lo aminin sih," ucap Lula kesal.
"Suka-suka gue lah," jawab Reon santai, "Starla kemana? Tumbenan dia belom dateng."
"Ga tau, perasaan gue ko ga enak ya," jawab Lula sambil mengigiti kukunya.
"Alah, jangan sok jadi cenayang lo," jawab Reon santai.
"Bacot lo."
Alvaro bangkit dari tempat duduknya dan menggendong tasnya lalu keluar kelas begitu saja tanpa permisi.
"Yo, lo mau kemana?" tanya Reon tapi tidak digubris sama sekali oleh Alvaro.
"Bocah cabut nih kayanya,"
Sedangkan Dio sendari tadi diam memikirkan rentetan kejadian kemarin dan cerita Starla mengenai kehidupannya itu.
"Gue akan berjuang demi kesembuhan lo, La. Gue bersumpah." ucap Dio dalam hati.
***
Starla, Starla dan hanya Starla yang sekarang ada difikiran Alvaro hingga ia rela membolos demi mengetahui kondisi Starla saat ini. Hati kecilnya berkata bahwa Starla sendamg tidak baik-baik saja.
"Alva, lo mau kemana?" tegur Iris ketika bertemu dengan dirinya diparkiran.
"Bukan urusan lo." Alvaro segera mengenakan helmnya dan melesat menggunakan motornya itu meninggalakan area sekolah, tak peduli Iris terus memanggil namanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
You're My Star-La
Подростковая литератураHanya sebuah cerita biasa yang terinspirasi dari kata BENCI, CINTA, dan DENDAM. Karena sebenarnya, cinta dan benci itu saling berkesinambungan. Cerita ini menceritanya sebuah kisah cinta anak SMA yang diselimuti oleh dendam. Dendam yang berawal dari...