Selesai menjalankan hukumannya bersama Starla, Alvaro hendak menyusul kedua temannya di warung babeh.
Sebuah warung kopi atau sering disebut dengan warkop yang sangat sedehana tapi tempatnya cukup nyaman untuk sekedar bersantai dan bercengkrama dengan teman. Banyak pohon besar yang tumbuh di sekitar warung, dan ada satu tempat yang menjadi favorite Alvaro dan temannya itu adalah sebuah tempat duduk beserta mejanya yang terbuat dari potongan kayu dan posisinya tepat di bawah pohon besar yang membuat susana mejadi sejuk.
Alvaro mengemudikan motornya dengan kecepatan rata-rata, saat di perjalanan, Alvaro melihat seseorang yang dia kenal sedang duduk di suatu cafe bersama laki-laki yang ia tidak kenal. Akhirnya Alvaro memutuskan untuk berhenti di depan cafe tersebut.
Dia parkirkan motornya dan berjalan masuk kedalam cafe, setelah masuk kedalam cafe ternyata benar, wanita yang sedang duduk memunggunginya bersama laki-laki tersebut adalah orang yang dia kenali. Oh bukan, tapi sangat-sangat dia kenali.
Wanita itu adalah Iris kekasih Alvaro yang sudah ia pacari kurang lebih 1 tahun. Iris sedang bersama laki-laki di sana, bahkan laki-laki itu sedang mencium pucuk kepala Iris dan mereka sedang asyik bercanda.
Tanpa mereka sadari, Alvaro sedang berdiri memperhatikan di belakang mereka, hatinya hancur melihat seseorang yang sangat dia cintai ternyata sedang bersama laki-laki lain. Alvaro pura-pura terbatuk supaya mereka sadar bahwa ada seseorang dibelakang mereka.
Alvaro sembunyikan rasa kecewanya dalam-dalam dan memasang wajah sedatar mungkin.
"Oh jadi ini kerjaan lo di belakang gue?" ucap Alvaro alhasil membuat Iris menengok kebelakang.
Iris tampak kaget melihat keberadaan Alvaro disini. Iris segera menjauh dari lelaki itu dan berjalan menuju tempat Alvaro berada. Sedangkan laki-laki itu hanya menatap sombong kearah Alvaro.
"Sayang, ini ga seperti yang kamu lihat" ucap Iris sambil memegangi tangan Alvaro dan langsung di tepis oleh Alvaro.
Alvaro tersenyum miring menatap Iris dan laki-laki itu secara bergantian. Kali ini tatapannya tertuju pada Iris yabg sedang menangis. Tangan Alvaro terkepal menahan emosi yang sudah ia redam dari tadi.
"Apa? Lo fikir gue buta hm? Sorry tapi gue udah liat semua kelakuan busuk lo." jawab Alvaro, suaranya terdengar tenang tapi menyayat apalagi ditambah dengan tatapan mata tajam yang berkilat-kilat api kemarahan.
"Gue minta maaf va." Iris tertunduk, ia menangis menyadari kesalahan yang ia perbuat.
Alvaro berjalan ke arah laki-laki yang entah siapa namanya tanpa menghiraukan Iris yang sedang menangis, dulu dia tidak ingin melihat wanitanya menangis, tapi sekarang semuanya sudah berbeda.
Alvaro melayangkan satu pukulan tepat di hidung laki-laki itu dan laki-laki tersebut langsung jatuh tersungkur karena ketidak siapan tubuhnya menerima pukulan itu.
"Brengsek!" ucap Alvaro, dia berbalik menatap Iris dan mengatakan sesuatu ditelinga Iris.
"Kita putus" setelah itu Alvaro langsung pergi meninggalkan cafe tersebut lalu mengambil motornya dan langsung pergi ketempat tujuan awalnya.
Tidak seperti tadi, Alvaro mengemudikan motornya dengan kecepatan di atas rata-rata, fikirannya kacau dia butuh teman-temannya.
Setelah sampai di warung babeh, Alvaro langsung menuju ketempat biasanya dia duduk, disana ada Reon dan Dio yang sedang bermain catur dan meminum kopi.
"Wedehhhh babang papa udah sampe nihhh" ucap Reon setelah menyadari kedatangan Alvaro.
Mereka saling berpelukan ala laki-laki. Alvaro melemparkan tasnya asal dan duduk bersama teman-temannya.
"Lama banget lo, udah kelar pacarannya ama Starla? Gimana? Kalian ngapain aja di gudang?," tanya Dio kepada Alvaro "Jangan-jangan kalian tadi anuan ya??" lanjut Dio.
"Apaan si yo, liat noh wajah sang Arjuna kita sedang murung gitu pasti ada sesuanu, iya kan? " tanya Reon ke Alvaro.
Alvaro menarik nafas panjang sebelum angkat bicara.
"Gue putus ama Iris." ucap Alvaro, dia mengacak-acak rambutnya frustasi.
Dio yang sedang menyeruput kopinya seketika tersedak kopinya sendiri. Reon yang sedang memakan gorengan langsung menganga mendengar perkataan Alvaro dan gorengan yang berada di mulut Reon seketika jatuh mengenai kaki Dio.
"OEMJI HELO!! LO SERIUS! DEMI APA? IRIS? IRIS PACAR LO?!" tanya Reon.
"Anjing lo yon! Kaki gue rabies dah." Dio kesal melihat kakinya terkena gorengan dari mulut Reon, dia melemparkan cabe rawit ke arah Reon.
"Hah?! Ko bisa dah? Bukanya lo sayang banget sama iris?" tanya Dio kepada Alvaro.
Alvaro langsung meminum kopi yang entah itu kopi siapa sampai habis bahkan dia juga meminum kopi tersebut sampai ke ampasnya.
"Anjir pahit banget! Kopi siape nih!" Tanya Alvaro.
"Kopi babeh" jawab Dio.
"Njing! Napa lo kaga bilang!!" bentak Alvaro.
"Yakan lo ga nanya." jawab Dio.
"Babang papa sini cerita ke aa Reon yang tampan." ucap Reon sambil memeluk lengan Alvaro.
Alvaro langsung melepaskan tangan Reon dari lengannya.
"Jauh-jauh dari gue!" bentak Alvaro.
"Hiks abang papa galak sama akuhh" Reon merengek seperti anak bayi mendengar bentakan dari Alvaro.
"Apa si lo yon, jangan memperkeruh susana dah, diem lo," ucap Dio "Ceritain semuanya ke kita va." lanjut Dio.
Reon mengerucutkan bibirnya, dia memeluk kedua kakinya.
"Iris selingkuhin gue, tadi gue liat dia berduan cium-ciuman ama cowok laen di cafe," Alvaro menarik nafas panjang dan melajutkan ucapannya "Gue marah lah, gue putusin aja si Iris dan gue langsung pergi, udah gitu doang." ucap Alvaro menjelaksan semuanya.
"Si Iris ga kasih penjelasan apa pun ke lo atau lu ga mau denger penjelasan dari dia?" tanya Reon yang tertarik dengan topik perbincangan ini dan hanya di balas gelengan kepala oleh Alvaro.
"Ck! Yaudahlah dilaut juga masih banyak ikan, cewek mah banyak di luaran sana bukan Iris doang." Ucap Dio.
"Lo mau jadi nelayan yo ampe nyari ikan gitu." tanya Reon dengan wajah polosnya.
"Ck! Terserah lo nyet!" balas Reon.
"Oke stop! Sebenernya gue udah curiga sama Iris, ah yaudahlah gue ga peduli, jomblo aja biar bahagia." ucap Alvaro sambil memakan gorengan.
"OKE!! MANTAP!! Ini baru yayank Alvaro!! Hidup Jomblo!! " tukas Reon sambil beteriak sampai semua pengunjung di warung babeh menengok ke arahnya.
"Gue jomblo bahagia ko va, tenang aje okee!!" lanjut Reon sambil memukul bahu Alvaro.
"Ye! Lo jomblo karena kaga ada yang mau ama lo kampret!" seru Dio, Ren hanya mendelik ketika mendengarnya.
"Sempak lo!" ucap Reon
Akhirnya mereka larut dalam obrolan mereka, mulai dari Alvaro yang bercerita tetang hukumannya bersama Starla, Reon yang tak sengaja menginjak tahi kucing di lapangan, Dio yang kepergok sedang menonton video porno oleh orang tuanya dan seterusnya sampai tak terasa matahari sudah berganti menjadi rembulan.
Inilah yang dinamakan teman sejati, ada kapanpun disaat suka maupun duka.
TBC

KAMU SEDANG MEMBACA
You're My Star-La
Genç KurguHanya sebuah cerita biasa yang terinspirasi dari kata BENCI, CINTA, dan DENDAM. Karena sebenarnya, cinta dan benci itu saling berkesinambungan. Cerita ini menceritanya sebuah kisah cinta anak SMA yang diselimuti oleh dendam. Dendam yang berawal dari...