FIRST KISS

2K 109 40
                                    

Starla memasuki kelas dengan kondisi wajah di tekuk, entah mengapa semenjak Starla bertemu dengan Alvaro hari-hari di sekolahnya menjadi suram. Semenjak tragedi cilok, sekarang Alvaro dan Starla menjadi sering bertemu, entah itu di lorong sekolah, di kantin, di lapangan, atau di perpustakaan.

Akhir-akhir ini Starla juga kembali mengingat seseorang dari masala lalunya dan hal itu makin membuat hari-hari Starla menjadi mendung.

"Starla, lo ikut ga kenatin?" tanya Lula kepada Starla dan hanya di balas dengan gelengan kepala oleh Starla.

"Hm okey, lo kenapa sih la, akhir-akhir ini lo jarang deh main sama kita," ucap Adelia "lo marah ya sama kita?" lanjutnya.

"Gue ga marah sama kalian elah, udah sana ke kantin, gue pengen ke halaman belakang sekolah dulu." ucap Starla lalu meninggalkan temannya, mereka hanya saling bertukar pandang melihat kelakuan Starla yang aneh.

"Dia kenapa sih lu?" tanya Adelia kepada Lula, matanya mengarah pada punggung Starla yang menjauh, Lula hanya menggedikan bahunya.

"Mana gue tai, yaudah yok ke kantin, gorila diperut gue udah ngamuk nih." ucap Lula sambil berjalan dan mendorong bahu Adelia menuju kantin.

Sekarang Starla sedang berada di halaman belakang sekolah, dia berharap hari ini dia tidak bertemu dengan Alvaro. Starla duduk dibawah pohon besar di sekolahnya, matanya menerawang ke langit yang tampak cerah.

"Yan, lo apa kabar di sana? Lo bahagia kan disana?" ucap Starla sambil tersenyum getir.

"Lo tau? Gue lagi kesel banget sama orang," Starla menunduk menatap lututnya, tak terasa air matanya sudah menetes. "Yan, gue kangen lo, andai lo ada disini, kenapa lo pergi ninggalin gue duluan."

Starla memeluk lututnya, dia terisak dalam kerinduan yang teramat dalam. Sampai Starla tak menyadari ternyata ada seseorang yang duduk disampingnya entah yang datangnya dari mana, dia menepuk bahu Starla.

"Jangan nangis, nanti makin jelek." ucap suara laki-laki yang berhasil membuat Starla terlonjak kaget.

"Lo siapa!" ucap Starla menyadari kehadiaran seseorang, dengan cepat dia hapus air matanya itu menggunakan tangannya.

Laki-laki itu tersenyum manis bahkan sangat-sangat manis dan menimbulkan lesung pipinya, laku dia mengulurkan tangannya.

"Kenalin, gue Januar Rendio Firmansyah, lo bisa panggil gue Dio aja." ucapnya sambil tersenyum dan menaik turunkan kedua alisnya.

Starla sedikit terbius dengan senyuman manis itu, tapi secepatnya dia kembali ke alam sadarnya, Starla membalas uluran tangan Dio.

"Starla Caramello Putri, panggil aja Starla atau Tala." Starla tersenyum simpul, lalu melepaskan tangannya. Matanya kembali menatap langit yang cerah.

"Hm gue udah tau kali nama lo." Dio tersenyum simpul, matanya lurus menatap dedaunan kering yang berjatuhan. Starla hanya diam, tatapannya kosong.

"Langitnya cerah banget ya." ucap Dio dan di balas dengan gumaman dari Starla.

"Tapi ada yang kurang, lo tau apa yang kurang?" tanya Dio kepada Starla.

"Apaan?" Starla menengok kearah Dio yang sedang menatap langit.

"Matahari disebelah gue lagi sedih, coba dia senyum, pasti cuacanya makin cerah." ucap Dio lalu menatap mata Starla dalam dan tersenyum.

"Apaan si lo, garing tau ga?" ucap Starla sambil menyenggol bahu Dio menggunakan bahunya, lakku dia mengalihkan pandangan. Starla tersenyum simpul.

"Nah gitu dong senyum, kan makin cantik." ucap Dio tersenyum kepada Starla. Matanya tertuju pada wajah Starla.

Tiba-tiba ada angin yang cukup kencang dan membuat rambut Starla yang diurai itu berterbangan mengenai wajah Dio, Dio hanya mematung nerasakan aroma harum rambut Starla.

"Ye!! Gue emang cantik, kalo ganteng kan serem, entar lo naksir gue lagi." ucap Starla terkikik pelan.

"Dih dia gede rasa banget dah, orang yang gu bilang cantik itu matahari bukan lo, dan satu kagi gue normal kali La " ucap Dio sambil mengacak rambut Starla.

Starla terdiam, jantungnya beregup kencang, pipinya seketika memerah.

"Cieee blushing." ejek Dio yang melihat perubahan wajah Starla.

"Ih apaan si lo, engga ko!! Siapa juga yang blushing." ucap Starla gelagapan, tangannya memegangi wajahnya yang terasa panas.

"Ye dasar, ngeles aja lo kaya bajay, eh la," ucap Dio, Starla menegok ke arah Dio.

"Kenapa?" tanya Starla.

"Gue boleh manggil nama lo Lala ga? Nama lo ribet si, gue susah kan manggilnya." tanya Dio sambil menatap Starla. Starla menganggukan kepalanya.

"Boleh lah yo, dan gue manggil lo Yoyo ya? Oke fix." ucap Starla sambil tersenyum memamerkan deretan gigi kelincinya yang putih. Dio tersenyum tulus.

"Tentu saja boleh yang mulia haha." mereka akhirnya tertawa bersama, mereka saking bertukar cerita tentang apapun.

"Gue rasa pendapat orang mengenai lo itu salah deh La, lo asyik orangnnya." ucap Dio, Starla hanya tersenyum.

"Biarin aja mereka berkata apa eaaaaa," ucap Starla lalu tertawa "duh ko gue jadi alay gini dah."

Suasana menjadi hening, lakku Dio akhirnya angkat bicara.

"Oh iya lo kelas berapa deh Yo?" tanya Starla kepada Dio

"Oh gue kelas IPA X-1." jawab Dio.

"Loh deket ya? Gue IPA XI-2 loh, tapi ko gue ga pernah liat lo si?" tanya Starla lagi.

"Itu karena lo ga pernah membuka mata lo untuk melihat kearah lain." ucap Dio sambil tersenyum. Starla hanya terdiam.

"Lala." panggil Dio.

"Hm?" jawab Starla.

"Seberat apapun masalah lo, sesedih apapun perasaan lo, jangan lupa untuk tersenyum, karena masih banyak orang yang ingin melihat senyuman lo, termasuk gue." ucap Dio menatap wajah Starla dan dia tersenyum.

"Maksud lo?" tanya Starla sambil menaikan alisnya ssbelah.

KRING!! KRING!!

"Eh udah bel, gue duluan ya," Ucap Dio lalu dia berdiri dari tempat duduknya. "Gue harap, mulai sekarang kita teman." Dio menepuk bahu Starla pelan dan tersenyum tulus, lalu pergi meninggalkan Starla yang masih dihantui dengan rasa bingung.

Starla mengangguk lalu tersenyum tulus walaupun Dio tidak melihanya.

Starla bangkit dari duduknya, dia menepuk pelan bokongnya untuk membersihkan kotoran yang menempel di roknya.
Setelah dirasanya cukup, dia segera berjalan menuju kelasnya dengan senyumannya yang tak pudar.

"Bener juga kata Yoyo, gue harus senyum." ucap Starla dalam hati.

Saat berajalan menuju kelas, tiba-tiba bahunya ditabrak oleh seseorang dari arah belakang.

"Aw!! Ati-ati dong kalo jalan." ucap Starla sambil memegangi bahunya menggunakan tangan.

"Sorry-sorry ga sengaja." ucap seseorang sambil membungkukkan badannya lalu setelah itu, orang tersebut kembali berlari.

Saat ingin melangkahkan kaki kembali, tib-tiba terdengar suara teriakan khas cowok yang menggelegar.

"WOY!! REON!! JANGAN KABUR LO SETAN!!" ucap seseorang sambil menyebut nama Reon.

Ya, cowok yang menabrak Starla tadi adalah Reon. Saat Starla menengok ke arah belakang, tiba-tiba tubuhnya merasa terdorong oleh sesuatu dan setelah itu tubuh terjatuh. Starla memejamkan matanya erat.

BUGH

Tubuh Starla tertimpa seseorang yang menabraknya, dan tanpa di duga-duga, karema kejadian konyol tersebut, seseorang yang jatuh diatas tubuh Starla itu tak sengaja mencium bibir Starla.

"BRENGSEK!!" ucap Starla dalam hati, ciuman pertamanya direnggut oleh seseorang yang tidak ia kenal.

TBC

You're My Star-LaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang