Saya menatap kertas-kertas yang saya tempelkan di pintu almari. "How to lose 14 pounds", "2017 Goals", "How to be a better person", "Reasons to lose weight" dan beberapa lagi berisi rencana-rencana yang saat ini harusnya sudah saya selesaikan.
Saya menuliskan mimpi-mimpi saya dan hal-hal yang ingin saya capai pada tahun 2017, saya ingat saya menulisnya pada malam terakhir tahun 2016.
Waktu terus berjalan dan banyak hal yang berubah. Saya akan mencoret beberapa 'Goals' saya, bukan karena sudah tercapai tapi semakin kesini saya mulai sadar bahwa beberapa hal memang tidak ditakdirkan untuk saya. No matter how hard I try.
Seperti universitas impian saya yang namanya saya tulis besar-besar diikuti daftar hal yang harus saya lakukan supaya bisa menjadi mahasiswi disitu. Dulu saya menulisnya dengan harapan berapi-api. Lalu setelah UNBK berakhir saya mulai mempertimbangkannya lagi. Apakah masuk ke situ memang takdir saya?sesuai tidak dengan passion saya?.
Dan berakhir dengan saya yang tidak jadi mendaftarkan diri menjadi mahasiswi di universitas itu. Sekarang saya menatap kertas itu dan merasa kecewa pun sedih.
Saya mengutuki diri saya yang terlalu banyak berpikir daripada berbuat. Sekarang saya terjebak pada kebuntuan yang entah berujung dimana.
Cilacap, 13 Mei 2017
KAMU SEDANG MEMBACA
Prosa Kamar Mandi
Poesía83% tulisan dalam buku ini ditulis saat berada di kamar mandi. Karena, Kamar Mandi = Ladang Inspirasi. -ditulis oleh manusia yang betah duduk berjam-jam di toilet