Menilik waktu lampau, sekitar ribuan hari lalu. Teringat akan daftar mimpi yang ditulis rapi di buku bersampul kertas kado. Menertawakan kenaifan seorang gadis muda lantas bertanya masihkah mimpi-mimpi itu hidup?.
Menimbang-nimbang lagi, memutuskan untuk memuji sang gadis muda yang berani bermimpi. Lalu bertanya-tanya masihkah jiwa yang sama yang menghuni raga ini?. Dan akhirnya bermonolog dalam batin.
Akankah bisa terus bergerak meski semesta terus memojokkan?. Aku sesak nafas dihimpit dakwaan-dakwaan pembunuh asa.
Kenapa sekedar bermimpi, merangkai kisah indah dalam angan bisa menjadi momok menakutkan. Aku teracuni, mungkin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Prosa Kamar Mandi
Puisi83% tulisan dalam buku ini ditulis saat berada di kamar mandi. Karena, Kamar Mandi = Ladang Inspirasi. -ditulis oleh manusia yang betah duduk berjam-jam di toilet