kelabu ku ingin jadi abu, tapi masih meragu, melagu diri yang sok lugu,
benci ku ingin mengunci, lidah yang gemar mencaci, biar ku kunci di dalam guci,
darah mendidih hingga berbuih lantas diseduh bagai kopi, merah bukan hitam, biarlah dikecap lidah yang bidah,
makan rayuan, minum bualan, telan jangan sampai muntah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Prosa Kamar Mandi
Poetry83% tulisan dalam buku ini ditulis saat berada di kamar mandi. Karena, Kamar Mandi = Ladang Inspirasi. -ditulis oleh manusia yang betah duduk berjam-jam di toilet