"Jennie babi!!" panggil Joy dari kamarnya.
[Note : Jennie sama Joy itu tinggal serumah, mereka bukan adik-kakak. Rumahnya Jennie itu gede dan Joy disuruh Jennie buat tinggal seatap sama dia supaya dia ada temennya]
"Apa?" Jennie melongokkan kepalanya di pintu kamar Joy.
"Bisa bantuin gue ngerjain soal yang ini, gak?" tanya Joy sambil melas.
"Nasib orang pinter," batin Jennie yang sebenarnya malas. "Yang mana?" Jennie beralih masuk ke kamar Joy.
"Nomer 14," jawab Joy.
"Andi mengikuti acara jalan santai dengan doorprize 5 buah sepeda motor. Jika jalan santai tersebut diikuti oleh 1000 orang, berapakah peluang Andi mendapatkan doorprize sepeda motor?" Jennie membaca soal. "Kalo yang ini mah gampang. Masak lo gak bisa?" lanjut Jennie menyombongkan kepintarannya sedikit.
Jennie ngambil secarik kertas buat jelasin rumus ke Joy.
"Anggep aja semua peserta itu S. Jadi, jumlah S adalah 1000. Misal, kejadian Andi dapetin motor itu A. Berarti A sama dengan motor 1, motor 2, motor 3, motor 4, motor 5. Kan doorprize motornya ada lima tuh. Berarti peluang Andi adalah banyaknya motor dibagi jumlah keseluruhan peserta jalan santai. Jadi, 5 dibagi 1000 sama dengan 1 banding 200. Ngerti?" jelas Jennie panjang lebar.
"Loh, emangnya si Andi udah punya SIM? Kan kalau pingin punya motor harus punya SIM dulu," celetuk Joy ga nyambung.
"Apa sih? Ini tuh cuma cerita latihan matematika buat orang bodoh kayak lu!" gedek Jennie denger celetukan Joy.
"Oh, gitu ya. Gimana tadi caranya?" Joy masang muka pingin ditampol.
"Jadi gini loh cah ayu," Jennie mencoba menjelaskannya lagi pada Joy dengan sabar.
"Kalo lu ketemu soal kayak gini lu bikin dulu apa aja yang diketahui biar lebih gam-" Jennie nengok kearah Joy. Mastiin Joy nyimak apa gak.
"-pang" lanjut Jennie ketika liat si Joy gak nyimak tapi malah main line sama doi baru tercintanya.
"Si kampret! Gue jelasin susah-susah, lo nya malah mainan," Jennie ngamuk tapi Joy nya cuma nyengir dan lanjut main line sama doi barunya. Jennie menghela nafas capek, dia pun balik ke kamarnya. "Kalau gini daritadi gue mending tidur aja," dumel Jennie.
"Jen! Bangun!" teriak Joy heboh seperti biasa di pagi hari.
"Iya, gue bangun," kata Jennie males.
"Buruan! Oh ya, lu brangkat bareng si Sana ya!" kata Joy.
"Lah lu?" tanya Jennie tak mudeng, karna biasanya Jennie dan Joy akan berangkat bersama dan si Sana akan menyusul mereka.
"Gue dijemput Doyoung," kata Joy nyengir.
"Ya udah, pergi dah sana!" Jennie mengusir Joy dari kamarnya dan dia beranjak dari kasurnya untuk mandi.