Semenjak chattingan kemarin, Rowoon sikapnya berubah ke Jennie yang biasa aja mukanya datar kali ini sering banget senyum, bikin Jennie rasanya mau pingsan aja kalau disenyumin Rowoon.
Jennie melongokkan kepalanya di depan pintu kamar Joy, melihat pemilik kamar ada atau tidak. Dan ternyata pemilik kamar sedang asyik nonton video lucu sambil tengkurap. Sontak saja Jennie masuk ke kamar Joy dengan tersenyum senang.
Joy yang sadar ada yang masuk ke kamarnya pun mengalihkan perhatian dari layar ponselnya ke arah Jennie dengan pandangan aneh karena sedari tadi Jennie senyum-senyum sendiri tanpa sebab.
"Napa lo? Senyum-senyum sendiri kayak orang gila," tanya Joy masih mempertahankan muka menilainya.
"Hehehehe gue lagi PDKT sama doi," ucap Jennie sambil malu-malu.
"Ga usah sok malu-malu Jen. Geli gua liatnya huekk," ucap Joy pura-pura muntah melihat tingkah malu-malu Jennie yang menurutnya menggelikan.
"PDKT gimana?" lanjut Joy bertanya.
"Kita tadi ngerjain PR PPKN bareng dong di perpus, romantis ga tuhhh?" cerita Jennie menyombongkan diri.
"PDKT nya anak pinter emang beda ya?" Joy melongo. "Biasanya PDKT tuh jalan-jalan, nonton bioskop, makan bareng, dianterin pulang," lanjut Joy lagi.
"Bodo amat, yang penting berdua sama Rowoon. Lagian nanti besok-besok-besok-besok Rowoon sama gue pasti jalan-jalan juga kok," ucap Jennie dengan yakin.
"Iya deh. Gue ngedukung aja," ucap Joy lalu memilih untuk fokus kembali pada tontonannya meninggalkan Jennie yang masih asyik cengengesan sendiri.
Rowoon benar-benar membuat Jennie jatuh hati bukan kepalang, dari yang sering menyapa sambil memberi senyum hangat, diajak ngobrol sambil becanda bareng kalau lagi ngerjain tugas berdua, sampai rasanya memberi kabar satu sama lain lewat chat benar-benar menjadi hal yang wajib mereka lakukan.
"Akhirnya setelah sekian lama..." kata Ten tiba-tiba mulai ngedrama ketika Jennie baru duduk di bangkunya.
"Temen gue, Rowoon bisa PDKT juga sama cewek," lanjut Ten sambil memegang pundak Rowoon dengan wajah dramatis.
Rowoon yang pundaknya dipegang oleh Ten hanya memasang muka datar dan menepis tangan Ten dari pundaknya, "berisik," kata Rowoon.
"Oh Tuhan, inikah jawaban dari segala doa kami?" seru Ten sambil mengangkat tangannya ke udara.
"Ga sopan manggil-manggil nama Tuhan sembarangan!" seru Wooseok yang sibuk dengan buku biologinya, sedangkan Jennie yang melihat drama dadakan tersebut hanya melongo.
Jennie sebenarnya ingin GR kalau yang dimaksud Ten itu Rowoon sama dia, tapi Jennie ga mau kepedean dulu. Siapa tahu Rowoon ternyata punya gebetan lain? Membayangkan hal itu, Jennie tiba-tiba merasa sesak.
Jennie mengambil novel yang belum selesai ia baca dari tasnya, akting pura-pura baca novel padahal telinganya siap sedia untuk mendengarkan.
"Rowoon kalau sekali ngegas ke cewe tuh, mantep broo. Si Hanbin aja kalah tuh pasti," Sangyeon yang daritadi diam saja ikut-ikutan angkat bicara bahkan Hanbin yang belum datang ikut disebut-sebut dalam percakapannya. Kali ini Sangyeon mau nyoba mode jahil.
"Yang dibicarain lagi pura-pura baca buku tuh, padahal mah aslinya nguping," sahut Ten. Jennie yang terpanggil pun langsung menutupi mukanya dengan buku novel yang sedang ia baca dengan pura-pura. Biar lebih mendalami gitu aktingnya.
Dan gak lama kemudian Jennie mendengar suara kaki mendekat ke arahnya, dengan kecepatan kilat Jennie pun langsung berdiri dan lari keluar kelas. Sangking cepetnya ia hampir nabrak Joy sama Doyoung yang barusan datang. Makin hari makin lengket aja yahh.
"Tuh anak kenapa?" tanya Joy memandang Jennie yang sedang berlari-lari dengan heran. "Semenjak PDKT sama Rowoon makin ga waras kelakuannya," batin Joy.
"Entah," jawab Doyoung yang ada disebelahnya.
Tak lama setelah Jennie keluar, Sangyeon datang dengan agak berlari menghampiri Joy dan Doyoung yang masih setia berada di depan pintu kelas, "liat Jennie ga?" tanya Sangyeon.
"Tadi lari ke sana," jawab Joy menunjuk ke arah Jennie lari tadi.
"MAKASIHHHHH!" seru Sangyeon lalu berlari ke arah yang ditunjuk Joy tadi.
"Sangyeon kebanyakan belajar kali ya jadi rada rada gitu," Doyoung gantian berkomentar sambil memandang Sangyeon yang sedang berlari dengan miris.
"KIM JENNIE!!" teriak Sangyeon dengan masih berlari mengejar Jennie.
"HUWAAA!" teriak Jennie makin menambah kecepatan larinya ketika ia menengok melihat Sangyeon yang mengejarnya.
"SANGYEON BERHENTIIII!" seru Jennie namun kakinya masih semangat berlari. Bahkan Jaehwan yang barusan keluar dari kamar mandi pun terkejut melihat Jennie berlari, ia pun jadi ikut berlari di sebelah Jennie.
"Jae, lu ngapain ikut lari?" tanya Jennie.
"Reflek Jenn," jawab Jaehwan membuat Jennie tak habis pikir, "Jaehwan begoooo," balas Jennie lalu menambah kecepatan larinya meninggalkan Jaehwan yang melambat karna Jaehwan yang sudah sadar kalo dia ngikut lari tanpa alasan.
Sebenernya Jennie juga gak tau kenapa dia lari, tapi yang jelas Jennie malu kalo dia ketahuan nguping tadi.
"JENNIE! BERHENTI BEGO!" teriak Sangyeon yang ternyata masih mengejar Jennie. "Anjir, kuat amat nih cowok," batin Jennie.
Sangyeon adalah seorang cowok yang tinggi, sehingga langkahnya kakinya pun besar-besar dan dengan mudahnya dia bisa menyusul Jennie.
"JENNIE, BERHENTI GAK!" suruh Sangyeon.
"GAMAUUUU."
"BERHENTI ATAU GUE CIUM!" ancam Sangyeon.
"SANGYEON MESUUUUMMM!" teriak Jennie menengok ke belakang memperhatikan Sangyeon.
"JEN, AWAS! ITU ADA-"
DUAK!
To Be Continued
Sangyeon itu tidak sekalem yang kalian kira.