Rabu, 13 Juni 2018
Seperti biasanya, hari pertama sekolah telah dimulai. Di tahun ini kelas IX-A akan kedatangan murid baru.
"Halo! Kenalin nama gue Kim Jennie, salam kenal semua!" Sapa murid baru tersebut sambil menebar senyum manisnya.
"Oke Jennie, kamu boleh duduk di kursi kosong itu ya!" Kata wali kelasnya menunjuk kursi kosong yang tepat berada di tengah-tengah kelas.
Jennie pun segera beralih untuk duduk di bangkunya, "Gue Sana. Salam kenal ya Jen!" Bisik perempuan yang duduk di sebelah kanannya, Jennie hanya mengangguk dan tersenyum.
Tanpa tahu, senyuman itu mengundang rasa kagum dari-
"Kim Wooseok!" Yang dipanggil namanya terkejut dan langsung memusatkan perhatiannya ke depan, kepada wali kelasnya.
"Kalau mau kenalan, nanti aja ya. Sekarang dengarkan penjelasan saya dulu," ucap guru tersebut membuat Wooseok mendapat sorakan cie cie dari teman-temannya.
"Engga gitu, tadi cuma ngelamun aja," elak Wooseok cuek, teman-temannya yang lain tidak heran karena itu adalah sifat Wooseok.
"Jen! Jen! Lu lagi ngerjain apa?" Tanya Joy nimbrung ke mejanya Jennie. Saat ini, sudah dua minggu Jennie bersekolah di sekolah barunya dan dia sangat amat bersyukur teman-temannya menyambutnya dengan amat baik. Sana dan Joy adalah teman terdekatnya.
Mendengar ucapan Joy, Sana pun jadi ikut nimbrung ke meja Jennie juga, "Matematika ya Jen? Pinjem bentar ya!" Tanpa persetujuan si pemilik buku, Sana langsung menarik buku tulis Jennie dan membawanya kabur keluar kelas.
"SANA KALO NYONTEK BAGI-BAGI DONG!" Pekik Joy ikut lari mengejar Sana. Ya, saat ini guru-guru mereka rapat sehingga mereka tidak bisa hadir untuk mengajar namun masih ada tugas yang harus dikerjakan.
Jennie yang melihat itu pun ikut mengejar mereka berdua sambil bergumam, "duh! Gue kan belum selesai, main tarik aja!"
Sangyeon yang daritadi serius mengerjakan tugas tersebut tiba-tiba mendapatkan kesulitan, ia pun berniat bertanya pada Wooseok, partner nya. "Seok, lu bi-" perkataan Sangyeon menggantung ketika Wooseok melamun sambil melihat pintu kelas yang terbuka, sepertinya perempuan-perempuan tadi lupa untuk menutup pintu. Ia bahkan mengabaikan tugasnya.
"Seok," panggil Sangyeon kepada Wooseok tapi empunya nama tersebut tidak menggubris panggilan tersebut.
Sangyeon menghela napas lelah, "EARTH TO WOOSEOK! WAKE UP DUDE!" Teriak Sangyeon membuat Wooseok terlonjak karna kaget. "Panggil baik-baik kan bisa!" Wooseok melotot pada Sangyeon karena sudah membuatnya kaget.
"Lu udah gue panggil baik-baik ga nyaut ya udah gue gas aja sekalian," kata Sangyeon memutar bola matanya malas.
"Iya, tadi gue mikirin sesuatu." Gumam Wooseok kecil namun telinga Sangyeon dapat mendengar hal tersebut. "Hah? Mikirin apa?" Tanya nya membuat Wooseok membulatkan matanya karena tak menyangka Sangyeon mendengar gumaman nya namun sedetik kemudian ia tersenyum kecil dan menunduk, "gak apa-apa."