kuki and his letter

3.6K 527 223
                                    

Kuki sedang duduk sendiri di warung makan langganannya di dekat kosan sendirian, sibuk sendiri dengan ponselnya. Yugi masih di kampus sedangkan Jane pulang duluan.

Tahu-tahu...

"Iron Man!"

"Eh, Ra! Kaget gue."

Nara tersenyum sebelum duduk di depan Kuki. "Udahan makannya?"

"Udah tuh, udah bersih piring gue." Gumam Kuki, masih sambil sibuk dengan ponselnya.

"Oooh."

"Pesen aja sono, Ra. Gue masih lama nongkrong sini kok."

"Dih? Emang siapa yang minta temenin lo?"

Kuki nyengir sekilas tanpa mengalihkan pandangannya dari layar, "Siapa tau kan, malu makan sendirian."

"Nggak ya. Malah enakan makan sendiri."

"Lo mah emang cewek aneh. Biasanya cewek-cewek kan kalo makan rame-rame, apalagi kalo di kantin tuh. Deuh, mana rumpi gak abis-abis."

"Jangan curhat dong. Sering gak kebagian tempat duduk di kantin ya?" Ledek Nara.

"Iye."

"Gue sih emang enakan sendiri ke mana-mana. Suka heran sama orang yang mikir kalo ke mana-mana sendiri artinya gak punya temen."

"Hahah, lo sering disangka gitu?"

"Iya, tapi sebodo amat juga sih. Gue kalo ditanya, 'Eh, Ra? Kok sendirian aja?' gue jawabnya 'Nggak nih, belakang gue ada setan anak kecil, ngikutin gitu, gak keliatan ya?'"

Kuki langsung mengangkat wajahnya, matanya membelalak dan perlahan menggeser kursinya mundur, "Sumpah lo?"

"Ya boongan laaah, Ki! HAHAHAHA kenapa lo yang takut deh?"

"Hih! Kirain beneran!"

"Iron Man kok penakut." Ejek Nara lagi. "Eh, lo lagi ngapain sih dari tadi? Serius amat sama hp?"

"Main Get Rich."

"Ya ampun kirain..."

"Kirain apaan?"

"Kirain ngestalk cewek kemaren lagi. Siapa temen kecil yang lo suka itu? Yeri ya?"

"Jangan sotoy."

"Nggak sotoy, kan udah keliatan banget."

"Keliatan apanya sih?"

"Keliatan lo cemburu karena dia udah punya cowok."

"Nggak??"

"Emang ceritanya gimana sih? Kenapa dulu lo gak nembak dia kalo emang suka?"

Kuki menghela napas, menghentikan permainan Get Richnya sebelum memandang Nara.

Satu gelas es teh Nara dan tambahan satu gelas es teh tawar Kuki habis sampai es batu di dalamnya mencair selagi Kuki menceritakan semuanya, tentang Yeri, tentang Yasmin dan tentang kebimbangannya.

Begitu ia menutup ceritanya, Nara kelihatan masih mencerna semua itu. Sejurus kemudian gadis itu melipat tangan di depan dada, keningnya berkerut tanda berpikir.

"Ki, kayaknya kalo gue ada di posisi lo juga gue bakal melakukan hal yang sama."

"Ya kan?" Kuki memain-mainkan sedotan es tehnya sambil melamun, "Ini emang yang terbaik gak sih?"

"Kalo itu gue gak tau. Tapi yang gue tangkep... sekarang lo pelan-pelan udah tahu sebenernya perasaan lo gimana dan ke siapa."

Kuki terdiam.

First Son, First Prince and His Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang