kuki and his holiday

3.9K 487 271
                                    

Akhirnya rumah.

Kuki membuka mata pada hari kesekian liburannya di rumah, dan memulai rutinitas paginya yang biasa: ngulet, berguling ke kanan dan ke kiri sampai selimutnya membalutnya seperti dadar gulung, lalu ia akan menyepak selimutnya, melompat bangun, menyalakan musik dari stereo dan mulai melakukan stretching asal mengikuti irama musik dengan mata yang setengah tertutup dan rambut jabrik baru bangun. Kalau di kos-kosan, dia tidak bisa melakukan rutinitas pagi ini tanpa dijudge. Satu-satunya pengganggu hanyalah...

"Kak?? Kecilin dikit musiknya bisa gak?"

Nah itu dia pengganggunya, suara protes Dekchanu dari balik pintu.

"Ok, gue ganti lagunya jadi yang lebih slow." Kuki mengganti lagunya menjadi lagu Justin Bieber favoritnya: Where Are You Now (iya, Kuki suka Justin Bieber).

"Aku bukan minta lagunya diganti, aku minta volumenya dikecilin. Volume." Dengan sabar Chanu menekankan kata 'volume' dalam ucapannya.

Rutinitas berfaedah Kuki baru selesai saat Mama dan Papanya memanggilnya untuk sarapan.

"Moooooorniiiiing." Sapa Kuki seraya duduk dengan sukacita di kursinya di depan meja makan sambil menggaruk-garuk perut di balik piyama DaffyDucknya.

"Kalo abis subuh tuh jangan tidur lagi kenapa sih, Kak." Gumam Dyo sambil melirik anak sulungnya.

"Aku gak tidur lagi, cuma merem aja, Pah." Jawab Kuki tanpa dosa sambil menerima sodoran mangkuk berisi susu dari mamanya. Ia mengerling ke arah Dekchanu yang diam saja tanpa merespons, padahal kalau Kuki mengucapkan lelucon itu di depan Yugi atau Mirza pasti mereka sudah langsung menoyor sambil berkata sewot: 'Apa bedanyaaa merem ilang sadar ama tidur, maliiih??'

"Kak, kamu di sana juga suka bobo pake piyama itu?" Tanya Dek Anggi menahan senyum geli, kakak sulungnya jadi mirip teman sebayanya kalau sudah pakai piyama gambar-gambar. Kadang malah dia pakai onesie pikachu.

 Kadang malah dia pakai onesie pikachu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hah? Nggaklaah, Deeek

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Hah? Nggaklaah, Deeek. Nanti pasaran turun."

"Emangnya harga bawang." Gumam Dekchanu akhirnya berkomentar juga.

First Son, First Prince and His Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang