12. Awal Mula

12 3 3
                                    

"Kirininngggg....!!!!!!!!!!!"

"Wahh, udah pagi aja. Siap – siap untuk berangkat. Sindi nunggu di depan yaa berarti Hani ke sini"

Setelah semuanya selesai tak lama Hani pun datang

"Assalamulaikum?" Salam Hani

"Walaikumsalam" Jawab salamku " Eh Hani udah cantik aja" Lanjut sahutku

"Biasa aja, mau sekarang ke depan? Kayanya Sindi bentar lagi nyampe"

" Yuu, udah beres semuanya juga. Eh ,, tunggu dulu pamitan dulu sama mamah. Mamah.. !?" Terikku, tidak ada sama sekali sahutan dari mamah, tidak tau kemana.

" Oliv, mamah mu nggak ada ya?" Tanya Hani sambil masuk kedalam rumah dan langsung duduk

" Tidak tau tuh Han coba kebelakang kali ya, tunggu" Saat aku ingin pergi kebelakang tak kusanggka Hani teriak,

"HAAAAAAAAAAA!!"

"Ada apa Han?" Tanyaku dengan terkejut

" Tadi aku duduk disini perasaan tempat duduknya empuk, eh ternyata aku ngedudukin mamah kamu" Ucapnya sambil sujud sembah

" Anak durhaka!" Balasku kaya ekting maling kundang

" Udah, cepat bangunin kita berangkat udah siang nihh, kasian Sindi"

" Iya maaf, mungkin mamah kecapean abis beberes. Eh lupa malam nggak ijin ke mamah, harus bangunin dulu nih, mamah ? mamah?"

"Eh cewek lupaan" Kata hati Hani

" Kamu juga sama" Balasku

"Loh kok?"

" Ey aku juga bisa wleee"

 Semalam aku tidak tau mamahku tidur jam berapa , tapi pagi itu pasti sangat kelelahan, mungkin dia kemarin seharian bekerja.

" Oliv? Eh ada Hani juga? Maaf mamah tadi lagi nyapu ketiduran" Mamahku terbangun dari tidurnya

" Eh Tante, maafin Hani ya maaf sekali?!"

" Kenapa minta maaf emang,,,," Langsung aku memotong perkataan mamah

" Tidak ada apa – apa mah lupakan. Jadi gini mah kemarin aku ngesms ke Hani dan Sindi kita mau main mah ke panti aku udah lama kan aku ngga kesana kangen juga sama adik – adik sama kaka - kaka (di panti semuanya keluarga), tapi malam lupa ijin ke mamah. Sekarang ijinnya bolehkan?"

" Boleh sih, kalau ijinnya malam mamah mau siapin makanan dulu"

" Iyakan lupa. Eh kalau boleh sekarang aku berangkat ya mah? Kasian Sindi nunggu di depan"

" Ya Hok. Tapi udah tidak ada yang ketinggalan? Udah sarapan?"

" Udah mah semuanya. Asalamulaikum?"

" Walaikumsalam. Hati – hati kalau pulang langsung pulang ya?!"

"Iya mah"

                     Sebenarnya tujuan ku untuk pergi kepanti bukan tanpa sebab, karena kesana aku bukan hanya silaturahmi saja melainkan untuk mencari sejarah adanya diriku. Harapanku semoga pulang dari sana bisa mendapatkan sesuatu yang berharga. Kenapa kita harus pergi kalau pulang tidak dapat apa – apa, itu bagaikan minum tanpa air, kenapa harus minum kalau tidak ada isinya.

" Oy Oliv , Hani ?? Buruan panas nih!!" Teriak Sindi dari pinggir jalan. Aku dan Hani pun langsung mendekati Sindi

" Sudah lama ya Sin?" Tanya Hani sambil senyum

" Pikir Loeee!!! Udah lah Oliv kita naik angkot berapa?" Tanya Sindi

" Dari sini kita naik angkot no 03 terus no 05 setelah itu jalan kaki deh, tenang kok dekat" Tak lama kita naik ke angkot untuk menuju panti itu, karena di perjalanan tidak ada hal yang menyenangkan tak kusangka terasa lama untuk sampai.

"Maafkan aku, aku tidak berguna buat kamu.. "

" Kenapa saat itu aku menemukan mu dan mempersunting mu? Perempuan sialan" Tamparnya dengan tatapan tajam.

                    Perempuan yang lemah dan tak berdaya itu keluar rumah untuk mencari hal baru karena dirinya tau dirumah hanyalah benda yang tak berguna. Saat perjalanan perempuan itu melihat seorang anak lelaki yang berusia 6 tahunan dan tak lama dia pun memarkirkan mobilnya lalu turun

" Hy, adek kamu sendirian?" Tanya dia

" Tidak tante, ada kok teman – teman aku" Jawab anak kecil itu

" Mana? Emang kamu tinggal dimana?"

" Itu di lapang lagi main, aku tinggal disana semuanya ngumpul disana , keluargaku semuanya ada disana" Anak itu menjawab dengan polosnya sambil menunjuk ke arah rumah.

Perasaan penasaran yang menghampirinya, lalu dia berjalan kerumah yang ditunjuk oleh anak kecil itu. Tidak tau mengapa karena dia hanya berjalan dan menatap ke pintu yang terbuka dan tidak menengok kekiri maupun kekanan.

" Assalamulaikum ? Ibu mau menyumbang" Sahut seorang anak perempuan kecil lucu menggemaskan

" Walaikumsalam" Jawab perempuan itu dengan sedikit bingung lalu mengusap pipi anak perempuan kecil itu . Tak lama seorang ibu – ibu datang dari dalam rumah, dia pikir ibu – ibu itu adalah pemilik rumah ini, tak lama dia pun bertanya

" Ibu pemilik rumah ini? Ini rumah apa ya? Kok banyak sekali anak – anak?" Tanyanya

" Oh ibu belum tau ya? Ini adalah panti asuhan dimana anak – anak yang tidak memiliki keluarga akan di tampung disni"

" Oh iya kalau begitu, saya pamit dulu. Oh iya ini ada sumbangan dari saya jangan lihat isinya" Cepat – cepat perempuan itu balik ke mobil. Ada perasaan apa yang dirasakan tidak mengerti karena semua itu sangat dalam, keinginan yang tak bisa tercapai memang sulit kalau sudah takdir. Perempuan itu pulang dan mungkin dia tidak akan kembali atau sebaliknya. 

Cahaya OliveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang