" Yeah, Asik juga liburanya,, tapi udah mau pulang nih hixhix"
" Sindi jangan cengeng kamu,!!!"
Sudah beberapa hari liburan dan akhirnya waktunya pulang, saat itu mengasyikan walau tak ku sadara mamahku kesepian. Saat itu aku merasa ada yang aneh yang aku rasakan, rasanya ada yang menunggu untuk kepulanganku, saat itu berpikir mamahku yakin kangen tapi kaya ada perasaan lain. Sudah lama di perjalanan akhirnya busnya samapai di sekolah, dari situ aku bersama Hani naik angkot untuk pulang.
" Liburan masih seminggu lagi, tapi nggak apa – apalah kapan- kapan gue berkunjung kerumah kalian" Kata Sindi sambil memegang pundak aku dan Hani
" Apa ini nggak berlebihan?" Tanya aku
" Iya sih berlebihan, banyak orang yang lihat "
" nggak apa – apa kitakan teman, ayo kita pelukan" Sahut Hani. Kita pun berpelukan bersama walau pun hanya seminggu liburnya dan juga jaraknya kita bertiga dekat tapi ini penuh drama dasar Sindi.
" Dah semuanya!!" Teriak Sindi sambil melambaikan tangan setelah aku dan Hani naik angkot, kita pun melambaikan tangan balik.
"Kita harus bagaimana ?! Apa kita hanya diam saja melihat keadaan ini dia itu satu satunya anak kita!" Saat itu keadaan tidak tekendali, semua barang yang ada di depannya di pecahkan semua
" Tapi apa yang harus kita lakukan Pah, kan sudah di laporin ke Polisi terus apa lagi? Kita harus sabar, mungkin ini yang terbaik" Istrinya yang mencoba menenangkan dengan baik tapi malah keadaan semakin buruk.
Semuanya selesai, setelah menjelang 10 Tahun rumah tangga itu larut dalam perceraian, semuanya lenyap hilang dan tak ada bekas. Lelaki itu hilang tak tahu kemana, tapi beda dengan halnya perempuan ini dia bertemu dengan seorang laki – laki yang tampan dan memiliki harta yang luar biasa banyak. Tak lama mereka pun menikah dan hidup bahagia.
" Oliv bangun – bangun udah nyampai nih ayo kita jalan"
" Eh aku ketiduran ya, cape banget "
Sudah lama berjalan akhirnya sampai juga kerumah melepas lelah, " Emang liburan lelah yah, kalau itu lburan belanja pasti lelah hahaha" Sahut dalam hatiku,
" Bisa aja kamu Liv"
" Eh! Mampir dulu yu Han kerumah?" Ajakku dengan muka malu, " Aneh, dia bisa membaca suara hatiku" Kataku dalam hati,
" Nggak ah Liv kayanya aku cape juga,"
" Kalau gitu dahh, hati – hati ya Hani Cubi!"
" Iya Oliv Klilip " Jawab salam sambil melangkah pulang,
" Oiii, jelek amat panggilannya!! rugi banget. Eh, udah jauh, sudahlah. Assalamualaikum Mah??"
" Walaikumsalam, Oliv kamu udah pulang ya " Sambut mamah sambil membukakan pintu, aku pun masuk
" Iya nih mah, mamah baik - baik aja?" Tanyaku lalu duduk di kursi
" Baik banget sayang, Cuma dua hari kok, tapi mamah kangen banget ke kamu,"
" Itu nggak baik – baik mamah , tuhkan kangen"
" Bisa aja kamu sayang, buka sepatu kamu lalu pergi mandi, barang – barang biar mamah yang beresin. Bau acem"
" Iya mamah, siap – siap hehe" Kataku sambil membuka sepatu.
Malam itu malam yang sunyi, aku berbaring dengan tenangnya di kamar yang aku anggap sebagai tempat yang sangat nyaman. " Kenapa aku kepikiran Panti, udah lama juga sih nggak kesana, pasti mamah ngijinin kalau aku pergi kesana dan juga ngajak Sindi sama Hani pasti mereka mau, waah jadi kangen anak – anak panti asuhan ",
" Oliv makan malam nih ! " Teriak mamahku
" Iya mahh! Mungkin liburannya akan lebih menyengkan kalau ke panti. Sms dulu dua bocah ah"

KAMU SEDANG MEMBACA
Cahaya Olive
Fiksi RemajaPerjalanan seorang gadis yatim piatu disalasatu yayasan yatim piatu bernama Olive yang masih percaya bahwa ibu dan ayahnya masih ada, banyak sekali cerita dan kejutan yang menimpa Olive saat dia dirangkul oleh salasatu keluarga yang saat itu sedang...