Salah satu alasan aku bertahan adalah senyuman mu. Meski aku hanya bagian dari penikmat, bukan alasan maupun tujuan.
~~~
Kau tau, hari ini aku merasa sangat beruntung. Aku bahkan sempat tak percaya bahwa tadi itu nyata. Saat manik kembar nan hangat milikmu bertabrakan dengan sepasang manik milikku. Hanya beberapa detik, tapi tak apa bukan jika aku merasa bahagia?
~~~
Dari sekian banyak hal, musim hujan adalah yang terbaik. Saat yang lain menggerutu karna harus merasa basah dan dingin, kau justru tersenyum. Menikmati tiap tetes hujan yang mengenai telapak tanganmu atau saat tak sengaja tetes itu menyapa wajahmu.
Dan saat melihat ekspresi itu, sudut kecil hatiku mulai menghangat. Setidaknya aku tau, kita punya satu kesamaan.
~~~
Untuk kesekian kalinya aku terpukau padamu. Aku baru tau kau mampu memainkan lagu lagu klasik dengan begitu indah. Hari ini kau memainkan Canon in D. Dan sama seperti hari hari sebelumnya, aku akan bersembunyi dan menikmati permainan mu hingga selesai. Dan berkat lagu itu, aku punya keberanian untuk menyapamu.
~~~
Sungguh, aku sangat ingin berlari dan memelukmu saat ini juga. Untuk pertama kalinya aku melihatmu semarah itu. Tatapan yang biasanya begitu teduh dan hangat itu berubah menjadi dingin dan menusuk. Aku ingin merutuki diri ku sendiri yang hanya bisa diam dan melihat mu dari jauh.
Ah, aku baru tersadar. Kau hanyalah seorang manusia, bukan malaikat.
~~~
Temanku berkata bahwa jika kau sedang jatuh cinta, dengan mudahnya kau melantunkan kata kata puitis yang indah dan sarat makna. Karna kau sendiri tengah terlarut dalam puisi itu.
Lalu, apakah kau sedang jatuh cinta?
~~~
Aku tau semenjak insiden di ruang musik itu kita semakin dekat. Tapi aku tak tau bahwa kita sedekat itu hingga kau mampu memelukku begitu erat sembari tersenyum. Kau berkata bahwa kau sangat bahagia dan ingin membaginya denganku. Jujur aku senang, tapi aku juga bingung.
Bolehkah aku sedikit berharap?
~~~
Hari ini aku melihat mu bersama seorang gadis. Dia manis, dan terlihat sangat anggun. Untuk sesaat aku tercekat, betapa indahnya saat kalian bersama. Aku yakin kalian akan jadi pasangan yang sangat serasi nantinya.
Tapi, kenapa aku menjadi semakin tak rela?
~~~
Kalian hanya duduk berdampingan sembari menikmati udara sore. Tapi sungguh, aku mampu melihat rona samar di wajahmu. Mendadak dada kiriku terasa nyeri. Harusnya aku sadar, bahwa jatuh itu menyakitkan
~~~
Ombak, angin dan dirimu adalah harmoni paling indah yang pernah kulihat. Saat kau menatap laut begitu khidmat, saat rambutmu dipermainkan angin laut, atau saat kau tersenyum penuh arti padaku.
Hingga kau tiba tiba menggenggam tanganku dengan erat sambil menikmati angin dan suara debur ombak. Aku terkesiap, saat jemari itu perlahan menautkan diri dengan jemari ku. Kau itu penuh kejutan.
Tapi kumohon, bisakah kau berhenti membuatku berharap?
~~~
Siapapun tolong ajari aku caranya berhenti. Aku sadar kau terlalu jauh untuk kugapai, tapi kenapa harapan itu tak pernah berhenti tumbuh? Tak peduli seberapa sering sakit itu datang, tak peduli seberapa banyak luka yang kudapat aku tak pernah mampu untuk sekedar berpaling.
Kumohon, seseorang bantu aku.
~~~
Aku tak pernah membenci takdir, sesakit apapun itu. Yang kubenci hanyalah bagaimana takdir seolah olah mempermainkan ku.
~~~
Jika kau tanya apa aku masih mencintaimu? Dengan yakin kan kujawab ya. Aku bodoh dan aku tau itu. Bahkan saat aku melihatmu memasangkan cincin di jari manis gadis itu, aku masih belum bisa berhenti mencintaimu. Ingin ku menangis tapi aku ini siapa? Aku telah menyiapkan hati sebelum datang ke pertunanganmu tapi tetap saja rasanya terlalu sakit.
Tolong katakan padaku, aku harus apa?
~~~
Kau ingat saat aku memberi mu ucapan selamat hari itu? Kita sempat berpandangan dan aku bersumpah ada kilat luka dan getir di matamu. Sungguh kau buatku meragu. Bolehkah aku berharap bahwa kau tak menginginkan semua itu?
~~~
Sepertinya aku terlalu banyak berkhayal. Bagaimana mungkin aku ragu akan bahagiamu sedangkan yang kini terlihat kau tak henti melukiskan senyum. Haruskah aku berhenti sekarang? Tapi bagaimana?
Bahkan meski setahun setelah pertunanganmu, hatiku masih setia padamu.
~~~
Kau begitu tampan. Kau tampak hebat dengan jas pengantin itu. Dia pun tampak begitu anggun. Seolah kalian memang di takdirkan untuk jadi sepasang.
Aku baru menyadari bahwa sehebat apapun cinta ku, aku tak akan mampu menggapai mu. Dan aku menyesal karna memilih menyapamu hari itu. Jika saja kita tak menjadi teman atau sekedar saling kenal, akan lebih mudah bagiku tuk berhenti.
Aku tak menyesal mencintaimu. Tapi aku menyesali hari dimana aku masuk di hidupmu.
Dan membiarkan penyesalan ini tumbuh kian menjadi.
FIN
KAMU SEDANG MEMBACA
The Day
FanfictionYoongi dan Taehyung yang harus kehilangan cinta pertama mereka. Jimin dan Jungkook yang tak bisa mengalahkan ego mereka. Saat semua menjadi semakin rumit, akankah ada hari baru untuk mereka melangkah lagi?