The Wedding

345 31 0
                                    

Pernikahan yang ditunggu tunggu akhirnya tiba. Setelah melalui semua persiapan yang rumit luar biasa, Taehyung kini bisa bernafas lega. Ditambah dengan tak ada tanda tanda bahwa sang kakak berusaha menemui Jimin belakangan ini. Membuat Jimin bisa benar benar fokus pada pernikahan.

Taehyung kini tengah duduk di bangku paling depan bersama Minju dan Yoongi.

Ah, omong omong tentang Yoongi, hubungan mereka semakin membaik. Tak ada pernyataan cinta yang terlontar karena mereka bukan lagi remaja tanggung yang perlu saling menyatakan. Cukup saling memahami dan mereka tahu sebesar apa rasa yang dimiliki satu sama lain.

Minju juga terlihat antusias dengan kehadiran Yoongi di keluarga besarnya. Ia bisa mengunjungi paman manisnya tu kapanpun ia mau tanpa harus menunggu ditemani oleh Jimin.

Sebenarnya, Taehyung ingin ikut berdiri di depan sana sebagai pendamping mempelai pria. Tapi karena Jihyun yang terus merengek menginginkan posisinya, Taehyung dengan terpaksa menuruti.

Sesekali menyenangkan bocah kecil itu tak masalah bukan?

Tak lama pintu depan gereja terbuka menampakkan sang mempelai wanita yang terlihat begitu anggun dengan gaun putih serta sebuah flower crown kecil di kepala. Begitu cantik dan memikat. Bahkan si kecil Minju terperangah melihat mommy nya dalam balutan gaun pengantin.

Mempelai perempuan berjalan perlahan diiringi lagu Canon in D. Lagu kesukaan Taehyung dan dua sahabatnya sejak sma. Mereka bertiga sepakat menggunakan lagu itu di hari pernikahan mereka.

Sang pengantin tersenyum bahagia di sebelah sang pendamping pengantin yang memegang tangannya erat. Sang pendamping juga tampil tak kalah mempesona dalam balutan jas berwarna hitam.

Di depan altar sang pendamping pengantin menyerahkan tangan sang mempelai perempuan pada mempelai pria yang sejak awal menunggu di depan altar.

"Mulai kini, kuserahkan tanggung jawab untuk melindunginya padamu. Berjanjilah untuk terus membahagiakannya. Dia terlalu berharga untuk merasakan luka. Jaga dia


Jung Hoseok."


Hoseok menganggukkan kepala. Meraih tangan calon istrinya sembari manatap sang pendamping pengantin.

"Dan kau bisa mengandalkanku,


Park Jimin."


Dan Jimin melepaskan tangan sepenuhnya dari Seulgi. Membiarkan noona tersayangnya bersanding bersama sahabatnya di depan altar.

Pemberkatan di mulai dengan hikmat. Semua berjalan dengan lancar. Tanpa sadar air mata mengalir turun dari pipi Jimin.

Dia bahagia. Akhirnya ia memiliki sesuatu yang bisa diberikan untuk Seulgi. Ia yang merancang pernikahan impian ini. Hanya untuk Seulgi.

Tugasnya telah selesai. Kini ada sosok lain yang akan melindungi sang kakak. Tapi ada rasa sedih yang turut hadir dalam hatinya. Mengingat bahwa seharusnya bukan dirinya yang menjadi pendamping Seulgi. Bukan dirinya yang seharusnya menyerahkan tanggung jawab kepada Hoseok.

Seharusnya sang pamanlah yang melakukan semua itu. Jika saja kecelakaan 3 tahun silam tak terjadi, ia yakin kini paman dan bibinya pasti tengah menangis bahagia bersamanya. Menyaksikan sosok manis di depannya itu telah resmi menjadi milik orang lain.

Sebuah tangan kecil menghapus airmatanya pelan. Jimin tau, tangan kecil itu pastilah milik Minju. Ia menghapus air matanya lalu beralih memandang Minju yang beralih berdiri diatas kursi hanya agar bisa menjangkau pipinya.

"Papa kenapa menangis?" Jimin tersenyum lembut. Mengusap rambut Minju yang diberi sedikit minyak rambut agar tak rusak tatanannya.

"Papa hanya terlalu bahagia sayang. Minju juga bahagia kan?" Minju mengangguk penuh semangat. Ia kembali duduk tapi di pangkuan Jimin. Menghadap wajah indah sang papa dengan kedua mata berbinar.

The DayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang