Namaku Park Jimin. Aku anak pertama dari 3 bersaudara. Menjadi anak pertama membuatku harus terus menjadi sosok sempurna untuk kedua adikku meski nyatanya mereka berdua jauh lebih sempurna dariku.
Adik pertamaku bernama Park Jihyun. Memiliki wajah yang lebih mirip denganku daripada saudari kembarnya. Hanya saja ia lebih tinggi dariku. Ia juga memiliki badan yang proporsional. Tak sepertiku yang pendek dan bulat. Aku benci dibilang pendek padahal nyatanya aku memang pendek. Bahkan lebih pendek dari adikku yang umurnya 2 tahun lebih muda dariku.
Park Chaeyoung atau biasa dipanggil Rose. Itu panggilan nya saat dia tinggal di Australia. Dia sempat tinggal disana selama 6 tahun. Terpisah dariku dan saudara kembarnya. Hal itu membuatnya sangat fasih bahasa inggris. Dia juga pintar bermain musik. Bahkan suaranya pun sangat indah. Dia punya jiwa seni yang sangat tinggi.
Berbeda dengan 2 adikku, aku hanyalah sosok lelaki biasa. Tanpa prestasi apapun. Aku tak pandai olahraga, tak pintar di pelajaran bahkan tak memiliki bakat apapun. Dari kecil aku selalu berusaha menjadi anak yang baik dan penurut agar aku bisa sedikit dibanggakan. Aku sadar, aku tak bisa apa apa. Aku juga sadar jika sejak kecil orangtuaku lebih sering memperhatikan kedua adikku.
Aku tak pernah sekalipun marah pada adik adikku. Aku begitu menyayangi mereka. Mereka adalah hidupku.
Saat aku kelas 3 smp aku memiliki seorang kekasih. Dia cinta pertamaku. Kami berpacaran sembunyi sembunyi. Aku tak mau mengecewakan keluargaku, tapi aku juga sangat mencintainya. Maka dari itu aku memintanya untuk merahasiakan hubungan kami.
Kami berpacaran hingga aku kelas 1 sma. Awalnya semua baik baik saja. Hingga suatu hari kekasihku tiba tiba menjadi aneh. Dia menjadi lebih posesif dan keras kepala. Dia juga sangat mudah cemburu, bahkan dengan Chaeyoung.
Setelah 6 tahun hidup bersama kakek nenekku di Melbourne akhirnya Chaeyoung pulang dan tinggal lagi bersama keluarga kami. Sejak kepulangannya dia menjadi sangat manja padaku. Aku maklum saja karna dari kecil kedua adikku memang sangat dekat denganku. Sayangnya kekasihku tak mau mengerti. Dia terus menerus memintaku untuk memilih antara dia atau adikku. Aku tak bisa memilih. Aku mencintainya, tapi aku juga menyayangi adikku.
Setiap hari kamis Chaeyoung akan menjemputku didepan gerbang sekolah. Kami biasanya akan pergi bersama menjemput Jihyun di tempat lesnya sekaligus menghabiskan waktu bersama karna padatnya jadwal kami bertiga. Saat itu dia dengan semangat melambaikan tangannya padaku saat kulihat sebuah mobil melaju kencang ke arahnya. Beruntung ada seorang lelaki yang dengan sigap menarik Chaeyoung hingga dia bisa selamat. Ia mendapat luka lecil disikunya. Meski luka kecil, hatiku terasa hancur melihatnya. Terlebih saat aku tau bahwa orang yang nyaris menabrak adikku adalah kekasihku sendiri.
Setelah mengobati luka Chaeyoung, aku langsung memutuskan hubungan dengan kekasihku lewat telpon. Dia marah, tapi aku jauh lebih marah. Tak ada yang boleh menyakiti adikku. Karna mereka adalah hidupku.
Meski begitu, kekasih ah-mantan kekasihku masih tetap tak terima. Ia terus menerus mendekatiku dan mengatakan bahwa dia tak sengaja. Dia berbohong dan aku sangat benci di bohongi. Aku memutuskan untuk pindah ke sekolah lain. Dan dia mulai berhenti mengejarku.
Disekolah baruku aku bertemu dengan Kim Taehyung dan Jung Hoseok. Aku langsung dekat dengan mereka karna kami memiliki kepribadian yang hampir sama. Sama sama tak bisa diam.
Aku juga menjadi dekat dengan orang yang pernah menyelamatkan Chaeyoung. Namanya Jeon Jungkook dan dia saudara seibu Taehyung. Aku merasa sangat berterima kasih padanya karna telah menyelamatkan adikku, dan juga hidupku.
Setelah kejadian itu, aku trauma pada sesuatu bernama cinta. Atau mungkin aku trauma pada wanita? Karna meskipun aku takut untuk jatuh cinta lagi, aku justru terlanjur jatuh pada pesona Jungkook hyung. Awalnya kukira karna kami sama sama anak pertama dan kami memiliki banyak persamaan, aku menjadi sangat nyaman dekat dengannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Day
FanfictionYoongi dan Taehyung yang harus kehilangan cinta pertama mereka. Jimin dan Jungkook yang tak bisa mengalahkan ego mereka. Saat semua menjadi semakin rumit, akankah ada hari baru untuk mereka melangkah lagi?