"Siapa?"
Peak mengerjap-ngerjapkan kedua matanya, ia terbangun seperti biasa, mimpinya membuatnya terbangun tapi kali ini berbeda, ia melihat sosok orang lain di mimpi nya walau tidak terlalu jelas tapi peak yakin orang itu yang selalu ia kejar di mimpinya, berharap orang itu tidak meninggalkannya.
Peak berjalan mengambil handuk dan pergi menuju kamar mandi, ia harus mandi walau masih terlalu pagi untuk ia berangkat ke sekolah.
Pagi di Assumption College.
Boom merasa seperti ada yang mengamati dan mengikutinya dari belakang, boom menoleh beberapa kali tapi tak kunjung menemukan sesuatu, hingga akhirnya Boom menunggu sampai suara langkah kaki itu terdengar lagi, dan dengan sigap boom membalikkan badannya.
"Kau siapa?" seseorang yang diajak bicara oleh boom itu terlihat terkejut.
"Boom halo" ucapnya.
"Kau kenal aku?" tanya Boom ragu.
"Kita teman sekelas sejak kemarin, dan aku juga teman curhatnya Peak" ucapnya.
"Peak? tapi ku dengar peak tidak memiliki satu teman pun di sini" balas Boom yang sudah ingin membalikkan badan.
"Kami memang bukan teman dekat tapi sesekali kami bisa menjadi teman mengobrol yang cocok" jelas Win.
"Oh ya nama ku Win" tambahnya.
"Win? teman mengobrol?" tanya Boom.
"Iya, tapi kau hebat baru hari pertama sudah menarik perhatiannya" ucap Win.
"Maksudmu?" tanya Boom dengan wajah serius.
"Peak mengatakan tidak akan duduk di depan lagi sebelum hari kepindahanmu tapi saat kau datang ia justru kembali duduk didepan dengan membawa tasmu" jelas win.
"Kau yakin?" Boom terlihat antusias.
"Iya boom dan kau tau rumor tentangmu disekolah ini?" tanya Win semangat.
"Anak baru pembuat onar?" tanya Boom.
"Iya, tapi Peak tetap menemuimu kan? padahal saat itu ia sedang tidak enak badan" win menjelaskan.
"Sehari sebelum kepindahanmu ia pingsan saat mencari Mint dan mencari tau tentangmu, dari yang ku dengar sesaat setelah mendengar namamu Peak pingsan" Win kembali menambahkan
"Apa kau yakin?" kini raut muka boom terlihat khawatir
"Aku dan Pak Sam yang mengantar Peak pulang kerumahnya" jawab Win yakin
"Terima kasih info yang kau berikan" ucap Boom.
"Kalau kau ingin lebih banyak info kau bisa tanyakan saja padaku" ucap win percaya diri dan boom memberinya anggukan.
"Eh-oh dari sudut mana nya dia pembuat onar? ku pikir dia lelaki yang manis" ucap win setelah boom sudah pergi.
Boom mengeliligi Assumption College yang luas itu, kenapa ia bisa berpikir mencari peak ditempat seluas ini padahal ia anak baru dan tidak tau dimana tempat favorit Peak. Sudah semua tempat boom datangi tidak juga ia menemukan peak, sampai boom melihat ada yang masuk ke dalam sebuah gudang tapi boom yakin orang itu yang sedang ia cari. Perlahan boom menaiki tangga hingga sampai ke depan pintu.
Tok tok.
Tidak ada jawaban.
Boom bosan dan akhirnya memutar kenop pintu berniat melangkah masuk namun langkahnya terhenti melihat wajah ketakutan Peak.
"Peak, kenapa kamu terlihat cemas?" tanya Boom lalu mendatangi Peak. "Kamu demam?"
Peak menepis tangan Boom yang berada dahinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Just Listen Your Heart
Fanfiction[ Peak ] Kenapa aku seperti tidak asing saat melihatmu? kau seperti angin yang tiba-tiba datang dikehidupanku, membuat ku merasakan bagaimana agar lebih baik menjalani hari-hari ku [ Boom ] Akhirnya aku kembali ke tempat ini, apa kenangan itu masih...