Suasana di Assumption College jelas tidak setenang hari minggu biasanya, banyak yang lalu lalang di lorong koridor, keluar masuk kelas sambil membawa beberapa perlengkapan untuk di pasang dikelas, dan juga masih banyak hal lain yang dilakukan para anggota OSIS, tapi tidak semua siswa yang datang hari ini adalah anggota OSIS, contohnya saja Boom dan Peak mereka hanya datang, setidaknya itulah yang Boom pikirkan. Tanpa sepengetahuan Boom kedatangannya ke sekolah saat hari libur ini adalah karena nama nya di tulis untuk menjadi perwakilan salah satu siswa di kelas mereka, untuk mendekorasi kelas sebelum class meeting dimulai.
Mint hanya diam saat ditatap dengan tatapan tajam oleh Boom, ia merasa itu bukan kesalahannya membuat temannya itu kembali datang ke sekolah walau Boom sendiri sudah mengatakan tidak akan datang pada Mint karena suatu urusan, sekarang Boom sudah masa bodoh dengan pikiran Mint saat melihatnya ada di sekolah, yang ia kesalkan adalah kenapa dari 25 siswa harus namanya yang ditulis, demi apapun Boom berjanji akan memarahi siapapun yang menjadi dalang dari semua ini, menunjuk dirinya untuk mendekorasi kelas disaat hari libur yang bisa ia habiskan bersama Peak.
"Cih, kau bilang kau akan memarahi siapapun yang menulis nama mu? Orang itu tepat di samping mu, lalu kenapa kau hanya diam saja?" Ucap Mint dengan nada mempropokasi, ia tidak kesal ia hanya suka membuat temannya tertekan.
Boom kembali melotot pada Mint mengisyaratkan agar temannya itu segera pergi dari hadapannya ia harus berbicara pada Peak.
"Kamu tidak suka Boom mewakili yang lain untuk mendekor kelas kita? kalau begitu aku bisa meminta bantuan yang lain" ancam Peak lalu ia mulai memainkan ponsel pintarnya.
"Tidak tidak, karena kita sudah di sini apa boleh buat lebih baik kita segera ke kelas sekarang" hanya itu yang bisa Boom ucap sekarang.
Apa yang aku lakukan ini salah? Pikir Peak saat mengikuti langkah kaki Boom menuju kelas.
"Aku hanya tidak menyangka kamu menulis nama ku, apa kau benar-benar ingin selalu bersama denganku Peak?" Ajaib, semua itu keluar dari mulut Boom.
"Aku tidak punya pilihan Boom, Ibu guru yang memintaku menulis nama satu orang dan aku tidak tahu lagi harus menulis nama siapa lagi selain nama mu.." jelas Peak sedikit berbohong.
"Ya ya aku tidak keberatan selama itu kamu" jawab Boom tenang sambil mengambil beberapa gulungan karton berwarna di depan kelas.
"Apa yang harus kita tulis?" tanya Peak tiba-tiba ia juga sebenarnya tidak tahu apa yang harus dilakukan.
"Kau asal saja menawarkan diri untuk mewakili kelas ya Peak? kalau kau tidak yakin kenapa kita tidak pulang saja?" Boom memberi penawaran.
Peak menggeleng cepat. "Tidak, aku akan menunjukkan pada semuanya, kalau aku juga bisa membuat mereka bangga"
"Kamu melakukan ini untuk orang lain?" tanya Boom ragu, meski tak yakin ia tahu ada yang disembunyikan oleh Peak.
"Aku akan mulai dari sini ya.." ucap Peak.
"Eh bukan disana peak, kamu harus menulisnya dari sini.." Boom menjelaskan apa yang seharusnya dilakukan oleh Peak.
Sementara itu di lapangan sekolah yang bisa digunakan untuk kegiatan basket dan sepak bola sedang di pasang banner dengan tulisan "Class Meeting 2017 Assumption College" meski kelihatannya mudah, sudah lebih dari setengah jam beberapa anggota OSIS membenarkan posisi banner itu agar terlihat bagus saat di lihat dari jauh, banyak tim yang terlibat dalam acara ini selain OSIS juga ada tim medis sekolah yang sigap menolong jika ada siswa yang terlihat kelelahan atau sakit, dan kerjasama harus terus di jaga selama kegiatan ini berlangsung. Mint pun tidak luput dari sibuknya kegiatan persiapan class meeting, Ia terus berjalan dari sisi ini ke sisi itu, semua sudut tak luput ia datangi untuk memberikan minuman pada semua anggota OSIS nya tanpa terkecuali, langkah Mint terhenti saat ada yang menepuk bahunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Just Listen Your Heart
Fanfiction[ Peak ] Kenapa aku seperti tidak asing saat melihatmu? kau seperti angin yang tiba-tiba datang dikehidupanku, membuat ku merasakan bagaimana agar lebih baik menjalani hari-hari ku [ Boom ] Akhirnya aku kembali ke tempat ini, apa kenangan itu masih...