The Secret [Series 3]
M o r f i n***
“Destiny is something we’ve invented because we can’t stand the fact that everything that happens is accidental.”
(Takdir adalah sesuatu yang mempertemukan kita, karena kita tidak akan percaya pada fakta bahwa semua hal terjadi secara kebetulan). — Sleepless in Seattle
****
Happy Reading.
****
Miyoung menguap untuk yang kesekian kalinya di mata pelajaran sastra korea. Anggap saja ia sebagai siswi nakal yang beruntung dapat membawa nama sekolahnya di tingkat tertinggi pada lomba fisika internasional tahun lalu. Gadis itu menumpukan tangannya di meja, sambil menuliskan sesuatu yang sangat tak jelas di bukunya. Sampai bunyi berbunyi tanda pergantian pelajaran, ia tak kunjung menyiapkan materi di pelajaran selanjutnya. Tangannya terus bergerak dengan asal, mengabaikan suara derit pintu yang terbuka, kemudian tertutup kembali.
Kelas menjadi hening. Semua siswa duduk tegap, dengan pikiran yang bercabang. Antara ingin kabur, membolos, memuji ketampanan Devil—guru mereka dan lain sebagainya. Untuk yang ketampanan, itu sebagian besar di pikirkan oleh gadis-gadis di kelasnya.
Devil meletakkan bukunya di meja, kemudian berjalan kearah depan kelas dan menempatkan pinggulnya menyandar pada meja guru. Kedua tangannya terlipat di depan dada, dengan mata yang mengawasi seluruh ruangan. Hari ini ia mengenakan kemeja hitam dengan motif putih abstrak di bagian leher, dan garis putih di bagian ujung pergelangan tangan. Jam tangan Rolex Oyster Perpetual 39 yang diyakini oleh semua siswa di sana asli, melingkar dengan apic di pergelangan tangannya. Devil— pria itu mengamati satu per satu muridnya, dan terhenti pada gadis yang duduk di bangku kedua pada baris kedua. Well, sudut bibirnya terangkat sedikit, namun kemudian segera melunturkannya dengan cepat, dan memandang gadis itu lekat.
Gadis itu hari ini luar biasa cantik di matanya. Rambut kecoklatannya yang tergerai, membuatnya ingin dengan sengaja mengacak-acak rambut itu hingga kusut dengan jemari tangannya. Pun dengan bibir mungil dengan warna merah muda mengkilap yang membuatnya ingin menjadikan benda mungil itu berwarna merah merona karena bibirnya. Tidak melupakan pipi merah gadis itu yang selalu ingin membuatnya semakin memerah.
Kyuhyun—pria itu meringis ngilu, menahan agar pikiran kotornya tidak menyebar keseluruh otaknya di pagi hari. Hanya dengan menatap gadis itu seperti ini saja, mampu membuatnya menegang, dengan pikiran kotor yang selalu membayanginya. Kyuhyun menghela napas panjang, kemudian berdeham—yang terdengar bagaikan auman singa yang mengerikan bagi sebagian siswa. Pria itu membuka kancing pergelangan tangannya, dan melipat lengan kemejanya hingga ke siku, memerlihatkan tulang hasta—lengan—nya yang kekar, dengan urat nadi yang terlihat di sepanjang aliran darah di punggung tangan dan sekitar pergelangan tangannya. Well, that's so sexy.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE SECRET
Fiksi Penggemar[UPDATE SETIAP HARI SABTU] Satu rahasia besar yang dimiliki oleh Cho Kyuhyun; sang guru matematika di International High School, dan Han Miyoung; seorang siswi di International High School yang terbilang cukup membanggakan di sekolah itu tapi sangat...