T h e S e c r e t
Seri 7 : Still—
Media:
Yang Soo Bin - 한 번만 (Once Again)—
“Be a strong wall in the hard times and be a smiling sun in the good times.”
(Jadilah dinding yang kuat ketika masa-masa sulit. Jadilah matahari yang tersenyum, ketika masa-masa indah). —Anonymous—
—
Jadwal pelajaran Matematika kali ini merupakan moving class, yang berarti mengharuskan siswa yang mempunyai jadwal pelajaran tersebut untuk pindah ke ruangan yang telah di sediakan. Seorang pria berdiri di dekat jendela. Kedua tangannya bersembunyi di dalam kantong celana bahannya, sementara helaan napas terus terdengar dari hidungnya. Matanya untuk sejenak terpejam, dengan kepala yang sedikit mendongak keatas. Kepalanya terasa ingin pecah kala mengingat kejadian semalam yang benar-benar di luar dugaannya.
Semalam bahkan dirinya sama sekali tidak bisa untuk memejamkan matanya sejenak. Matanya memang terasa berat, namun entah mengapa ia tak bisa yang namanya tidur dengan tenang. Berkali-kali, atau bahkan setiap sepuluh menit sekali, dirinya akan terbangun dan menyentuh kepalanya yang terasa pening. Hingga akhirnya ia dapat tertidur karena bantuan obat tidur pada pukul tuga dini hari, dan terbangun di pukul tujuh pagi hari.
Ia tidak tahu, harus bersikap bagaimana ketika ia bertemu dengan Miyoung nanti. Dia takut jika gadis itu justru akan menjauhinya karena perkataan yang di lontarkan oleh Jungwoo kemarin—walaupun itu adalah kesalahpahaman. Ia bahkan belum memberi kabar pada gadisnya. Ia masih belum bisa memberi kabar apapun itu walau hanya sebuah kiriman pesan. Ia takut jika Miyoung akan tak mengacuhkannya, dan memilih berpisah dengannya.
Suara derit pintu di belakangnya membuat Kyuhyun membuka matanya. Ia kemudian mengeluarkan tangannya, dan menengok jam tangannya utuk melihat pukul berapa saat ini. Tak lama ia mengerutkan hidunnya, "masih tiga menit lagi bel pergantian pelajaran dibunyikan." Ujarnya tak terdengar emosi yang jelas. "Mengapa kau datang terlalu cepat, Nona—" Kyuhyun membalikkan tubuhnya, sebelum raganya itu benar-benar membeku karena seseorang yang berdiri disana membuat perkataannya menghilang begitu saja di telan oleh angin.
Miyoung berdiri disana. Tangannya mencengkeram erat tali tas ranselnya, dan matanya enggan untuk beranjak dari mata tajam pria di hadapannya itu. Mata yang sarat akan kerinduan dan juga keputusasaan. Lihatlah betapa menderitanya Kyuhyun karena permasalahan sepele ini. Kyuhyun bahkan tidak bisa berjauhan dengan gadis bernama Han Miyoung tersebut.
Lama Kyuhyun memandang gadis itu dari jauh, sebelum ia tangannya terulur kedepan, sambil juga memberikan senyuman tipis, ia berbisik, "—come..."
Gadis itu berdiri disana, terus menatap kedepan tanpa mengucapkan sepatah katapun. Membuat Kyuhyun ragu jika gadisnya itu akan menerimanya kembali. Ia menurunkan tangannya dengan gurat kecewa, dan juga senyum kecut yang sama sekali tak bisa di samarkan. Ia menunduk sebentar, sebelum ia kembali memandang gadis itu dengan senyum. Senyum yang berbeda dari senyum sebelumnya. Ia menjulurkan tangannya kembali, namun kali ini diarahkan pada bangku-bangku yang masih kosong yang berada di ruangan tersebut.
"Silahkan menempati kursimu," ucap Kyuhyun pelan. Ia kemudian kembali memasukkan tangannya kedalam saku celana bahannya dan mendekati mejanya.
Ia berdiri disana, dengan tangan yang mengepal menjadi satu diatas meja. Tatapan matanya menatap kedepan dengan kosong. Kyuhyun rasa, percuma jika ia mati-matian mempertahakan Miyoung, jika nyatanya gadis itu justru sudah tidak mau lagi bersamanya. Pikirannya bercabang, dan juga banyak kemungkinan yang tak diinginkannya akan terjadi sebentar lagi. Seperti, mungkin saja Miyoung meminta berpisah dengannya.
![](https://img.wattpad.com/cover/106847051-288-k75.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
THE SECRET
Фанфик[UPDATE SETIAP HARI SABTU] Satu rahasia besar yang dimiliki oleh Cho Kyuhyun; sang guru matematika di International High School, dan Han Miyoung; seorang siswi di International High School yang terbilang cukup membanggakan di sekolah itu tapi sangat...