[UPDATE SETIAP HARI SABTU]
Satu rahasia besar yang dimiliki oleh Cho Kyuhyun; sang guru matematika di International High School, dan Han Miyoung; seorang siswi di International High School yang terbilang cukup membanggakan di sekolah itu tapi sangat...
"You're not me. I'm not you. That's why we are united, are complementary and mutually reinforcing."
( Kau bukan aku. Aku bukan dirimu. Itulah mengapa kita bersatu, saling melengkapi dan saling menguatkan. ) — anonim
—
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
(Media-nya di mainin. Enak loh lagunya😍😍😍😍)
• Happy Reading •
—
Sudah satu minggu sejak kejadian dimana Jungwoo membentak Miyoung karena permasalahan sepele antara Jungwoo dan Kyuhyun. Semenjak itulah, hubungan Jungwoo dan Miyoung menjadi renggang. Setiap kali mereka bertemu secara tak sengaja—hendak keluar rumah, atau kamar, atau bahkan bertemu tak sengaja di lorong ataupun anak tangga—keduanya hanya diam. Tak ada sapaan atau pelukan hangat seorang adik pada kakaknya lagi. Bahkan ketika beberapa hari yang lalu ketika Jungmin dan Hanmi—orang tua Miyoung dan Jungwoo—menengok kedua anakbya tersebut dengan kunjungan berkala seperti biasa, menatap heran kedua anaknya.
Saat itu, Miyoung memang tak mengubah sikapnya untuk mencium pipi kedua orang tuanya ketika mereka datang dari Busan, tapi yang membuat mereka mengerutkan keningnya dengan bingung adalah ketika putri kecil mereka yang telah beranjak dewasa tersebut langsung duduk di meja makan tanpa mengecup pipi Jungwoo—seperti sebuah kebiasaan yang diingat oleh keduanya. Hanmi menoleh kearah suaminya, yang dibalas dengan kedikan bahu tak mau tahu, atau lebih tepatnya memaklumi kedua anaknya tersebut. Hanmi kemudian menoleh kearah Jungwoo yang memakan sarapannya dalam diam, tanpa melirik kemanapun. Wanita paruh baya tersebut kemudian menghela napas panjang, dan kemudian mengambilkan lauk kesukaan Jungwoo dan meletakkannya di piring puteranya tersebut. Jungwoo mengangkat kepalanya, kemudian tersenyum pada Ibunya dengan senyum manis dan hangat, sebelum melempar pandangannya pada gadis yang duduk di seberangnya, yang membuat senyumnya menghilang sedikit demi sedikit.
Jungwoo menghela napas, kemudian kembali memusatkan fokusnya pada sarapannya. Namun sentuhan di belakang kepalanya yang tiba-tiba membuat pria itu akhirnya menoleh kembali, dan menemukan wajah ibunya yang tersenyum lembut sembari berkata, "—makanlah yang banyak."
Mengingat kejadian beberapa hari yang lalu, membuat Jungwoo merasa bersalah. Kala itu, Ibunya memintanya untuk berbicara berdua di taman belakang rumah mereka. Wanita yang paling di sayanginya di dunia itu tak menanyakan hal apa yang menjadi penyebab ia bertengkar dengan Miyoung karena mereka telah beranjak dewasa, maka ibunya hanya menginginkan jika Jungwoo yang harus berperan jauh lebih dewasa dibanding adiknya. Sejujurnya, Jungwoo juga merasakan renggangnya hubungannya dengan Miyoung. Ia bersalah telah membentak adiknya karena emosinya kemarin tak terkontrol dengan baik.