The Secret
Seri 14 : Actually*****
JUNHO berjalan dengan setengah bingung. Pikirannya terus berputar tentang keadaan Miyoung. Apakah gadis itu sudah sadar? Apakah dia sudah kembali ke kelas karena sudah lebih baik? Semuanya terus berputar di kepalanya, hingga ketika ia melewati ruang kelasnya Junho lagi-lagi ia mengerutkan dahinya menjadi beberapa lapis. Sebelah tangannya menggaruk belakang kepalanya, sambil matanya mengedar ke seluruh ruangan kelas yang kosong. Tak ada siapapun disana. Hanya ada meja yang bersih dari buku, dan juga baju seragam yang tergantung pada sandaran kursi.
Junho berbalik. Hendak kembali ke lapangan, yang mungkin saja teman-teman sekelasnya menunggu. Ketika hampir mencapai lapangan, tepat di depannya walaupun masih jauh di pandang oleh matanya Junho melihat seorang gadis dengan tinggi badan yang jauh lebih tinggi dibandingkan oleh Miyoung, berjalan dengan santai ke arahnya. Mata gadis dengan poni ekor kuda tersebut terpaku pada ponsel di genggamannya.
Junho menarik salah satu alis matanya ke atas, ketika mereka berjalan berlawanan. Hanya sedetik, karena setelahnya Junho menarik lengan gadis itu untuk memintanya berhenti.
Gadis itu akhirnya mampu memandangnya. Kedua bola mata tersebut memandangnya dengan sorot mata kebingungan yang teramat jelas.
"Kenapa?"
"Hee-ya," panggilnya untuk mengawali percakapan mereka. Gadis bernama Heera tersebut hanya memandangnya saja. Jelas membutuhkan penjelasan, mengapa pria yang ia pikir menyukai sahabatnya tersebut menghentikannya di tengah lorong sekolah seperti ini.
"Iya, Yoon Junho?"
Junho bergumam tak jelas. Ia kebingungan untuk mengatakan apa maksudnya membangun pembicaraan mereka. Junho kemudian menghela napas. "Miyoung... kau tahu dimana?"
"Miyoung?" Heera membeo. Ia kemudian terdiam sebentar, sebelum mengejutkan Junho dengan jentikan jarinya di hadapan pria itu. "Dia masih di ruang kesehatan kan?"
Junho mengerutkan keningnya. "Pintunya terkunci."
Heera ikut mengerutkan keningnya. Jika saja Junho tidak jatuh hati terlebih dahulu pada Miyoung, maka ia pasti akan tertarik dengan sahabat gadis itu. Jung Heera. Seorang gadis tinggi dengan mata bulat, dan juga rambut sebahu berwarna hitam legam.
Heera kemudian mengangkat kepalanya. Menatap Junho yang terlihat diam atau mungkin melamun. Entahlah. "Aku terakhir melihatnya masih disana."
"Pintunya terkunci, Hee-ya. Apa mungkin dia memutuskan pulang?"
Heera menggeleng pelan. "Tidak mungkin. Dia masih belum sadar saat aku melihatnya." Gadis itu kemudian tersentak, dan memekik, "oh! Kau bisa bertanya pada Devil—em, maksudku Cho Saem," tambahnya memberitahu.
Junho terdiam. Memandang Heera seolah gadis itu baru saja mengabarkan bahwa bendera perang antara dunia Spongebob dan dunia Shaun The Sheep berkibar, sehingga menyebabkan adanya perang dunia ketiga di kehidupan umat manusia.
Junho menelan ludahnya dengan berat hati. "Siapa tadi yang kau bilang?" bisiknya untuk meyakinkan apa yang di dengar oleh telinga tidaklah benar.
"Cho Saem. Si Devil matematika kita, tadi ada di ruang kesehatan yang sama dengan Miyoung," ucapnya tanpa beban. "Kau bisa menanyakannya padanya. Mungkin dia tahu sesuatu," tambah Heera kemudian.
Heera mengedikkan bahunya tak acuh, ketika Junho memandang lurus ke depan. Ia kemudian dengan tak acuh, kembali melanjutkan langkahnya yang semula niat awalnya adalah ke kantin. Di sisi lain, Junho mengepalkan tangannya dengan erat. Ia kemudian menoleh dengan keras kearah lorong yang menghubungkan ke ruang kesehatan.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE SECRET
Fanfic[UPDATE SETIAP HARI SABTU] Satu rahasia besar yang dimiliki oleh Cho Kyuhyun; sang guru matematika di International High School, dan Han Miyoung; seorang siswi di International High School yang terbilang cukup membanggakan di sekolah itu tapi sangat...