THE SECRET

[10] Romantic Morning

The Secret
Seri 10 : Romantic Morning

****

"Haruskah aku meminta maaf pada Jungwoo?"

Miyoung mendongak sedikit untuk bisa memandang wajah Kyuhyun. Saat ini, keduanya masih betah untuk bersantai di ranjang. Masih dengan lengan Kyuhyun yang dijadikan bantalan oleh Miyoung, dan juga tubuh Kyuhyun yang dijadikan bantal guling untuk sementara. Kedua lengan Miyoung melingkar sempurna di pinggang Kyuhyun, sementara salah satu lengan Kyuhyun terlipat ke belakang kepala.

"Atau, biarkan seperti ini sampai Jungwoo menyetujui kita?"

Pria itu menoleh ke arah gadisnya, kemudian mengusap helaian rambut emas kecoklatan milik kekasihnya tersebut dengan tangan yang dijadikan bantalan. Ia mendekatkan wajahnya ke arah puncak kepala Miyoung. Mendekatkan tubuh mereka masing-masing, hingga Kyuhyun mampu merasakaan hela napas gadisnya. "Kau adiknya," ucap Kyuhyun entah ingin bermaksud mengatakan hal apa.

Miyoung hanya diam, namun juga ikut mengeratkan pelukannya. Tiba-tiba saja, tubuhnya menghangat dikarenakan oleh Kyuhyun yang mencium dahinya tanpa pemberitahuan.

Ia mendongak, alih-alih ia menemukan Kyuhyun yang tengah memejamkan matanya. Salah satu tangan Miyoung—yang berada di depan tubuh Kyuhyun—naik keatas, kemudian mengusap sisi wajaah pria itu, yang justru membuatnya semakin terpejam. Senyum Miyoung terbit, ia kemudian menaikkan wajahnya dan semakin mendekat pada Kyuhyun. Mata tajam yang semula terpejam, perlahan terbuka. Memperlihatkan betapa bulu mata lentik itu berhasil menghanyutkan dirinya untuk beberapa saat. Tatapan keduanya semakin dalam. Mempersingkat waktu, Miyoung kemudian menyentuhkan bibirnya pada bibir Kyuhyun.

Tak ada pergerakan apapun. Hanya sebuah kecupan yang banyak mengandung makna. Miyoung menjauhkan wajahnya, dan menemukan Kyuhyun yang memandangnya kembali dengan tatapan yang hangat.

"Aku sungguh mencintaimu," ucap Kyuhyun lirih.

Miyoung tersenyum. Ia kemudian beranjak dari dekapan Kyuhyun, yang membuat pria itu kehilangan kehangatan untuk sejenak. Namun itu tak beberapa lama sebenarnya. Karena setelah itu, Miyoung justru menaiki Kyuhyun dan menduduki perut prianya tersebut. Senyum manis Miyoung masih terhias di sana, begitupun dengan Kyuhyun. Keduanya saling melempar senyum. Kemudian Miyoung mendekatkan dirinya pada tubuh Kyuhyun—menjatuhkan dirinya diatas tubuh Kyuhyun dan memeluk pria itu erat. Kepalanya tenggelam dalam lekukan leher Kyuhyun.

"So do i," bisik Miyoung tepat di telinga Kyuhyun.

Kyuhyun kembali tersenyum. Kedua tangannya yang menganggur di samping tubuhnya terangkat, dan menyentuh pinggang gadisnya sejenak, sebelum menempatkan tangannya di pinggang dan kepala Miyoung. Bibirnya tak kalah untuk berbuat usil. Ia mencium sisi kepala Miyoung yang berada tepat di sebelahnya.

****

Acara bermesraan di pagi hari selesai. Hal yang membuat mereka akhirnya menyerah untuk turun dari ranjang dan keluar dari kamar adalah perut Miyoung yang berbunyi nyaring, yang membuat Miyoung menutupi wajah Kyuhyun—yang saat itu terlihat seperti menahan tawa—menggunakan bantal. Setelah itu, ia bergegas ke kamar mandi di kamar sebelah.

Disinilah Miyoung. Ia sudah sejak setengah jam yang lalu berdiri diantara perbatasan ruang makan dan kitchen set. Ia berkali-kali melirik area dapur yang masih beraih tanpa adanya pertempuran hebat. Ia bergidik. Bukannya ia tak bisa memasak, ia hanya takut jika ia berada di sana, semua peralatan yang akan ia ambil akan terpental. Konyol memang. Tapi percayalah, Miyoung lebih suka makan dibandingkan dengan masak.

Ia berhenti melirik ke arah dapur. Tangannya mengambil cermin yang berada di meja makan—yang tadi sempat dibawa olehnya dari kamar sebelah. Ia menatap bayangan dirinya lekat-lekat di balik cermin. Menaikkan satu alisnya, memanyunkan bibirnya, sampai ia memperlihatkan giginya bak orang bodoh. Ia kemudian terdiam. Menatap dengan serius bayangan wajahnya.