T h e S e c r e t
S e r i 6 : H e r E l d e r B r o t h e r****
"Kesalahpahaman yang terus berkesinambungan tanpa adanya kejelasan, jelas akan berdampak buruk pada masa yang akan datang." —armieprk ©Agust; 2017
****
Kyuhyun melepaskan cengkeraman tangannya pada bagian leher baju pria di depannya. Kakinya secara tak sadar, mundur perlahan ke belakang. Ia melirik Miyoung yang membantu pria tersebut untuk berdiri. Menyentuh sisi wajah pria itu dengan raut wajah yang jelas membuat Kyuhyun ingin mengumpat.
Dia cemburu? Jelas, tepat sekali. Walaupun pria itu—katanya—adalah kakak gadisnya. Well, bagaimanapun juga Han Miyoung adalah miliknya seorang.
Pria yang di bantu berdiri oleh Miyoung menggumamkan kalimat menenangkan untuk gadis milik Kyuhyun—that's Han Miyoung. Kemudian melirik Kyuhyun yang berdiri di hadapannya dengan mata yang sarat akan remehan. Senyum satu sisi yang terbit di bibir pria itu juga membuat Kyuhyun merasa terinjak. Harga dirinya yang seperti terinjak.
"Siapa dia, sweetie?" tanya pria itu dengan tangan mengusap rambut Miyoung.
Kyuhyun menggertakkan giginya. Ia sebisa mungkin menahan emosinya yang hampir meledak saat ini juga. Semua emosinya telah terkumpul seluruhnya di kepalanya. Hanya tinggal menggerakkan tangannya ke wajah pria itu, maka masalah akan selesai. Setidaknya itu bagi Kyuhyun. Entah mengapa, ada saja halangan di dalam hubungannya dengan Miyoung. Seperti seseorang yang di sukai oleh gadis itu terdahulu, yaitu Junho. Kemudian saat ini adalah pria yang membuatnya emosi. Juga tak lupa status mereka sebagai seorang murid dan guru yang membuatnya tak bisa untuk setidaknya beraktifitas layaknya pasangan pada umumnya, seperti berkencan di taman, menonton bioskop dengan membeli popcorn atau sebagainya.
Setidaknya Kyuhyun tak mempermasalahkan hal remeh tersebut, karena hanya dengan Han Miyoung di sisinya maka ia sudah merasa bahagia. Tetapi jika Han Miyoung, Kyuhyun sangsi jika gadis itu menginginkan semua hal remeh itu di seusianya.
Kyuhyun menghela napas. Ia kemudian menyandarkan pinggulnya pada badan mobilnya, sambil memijat kecil keningnya dengan menggunakan jari-jari tangannya.
"Cho Kyuhyun?" Suara pria itu terdengar, membuat Kyuhyun mengalihkan matanya kembali ke depan. Ia melihat kedua orang disana—pria yang masih entah siapa namanya juga Miyoung tengah menatapnya. Pria itu kemudian melingkarkan lengannya pada bahu Miyoung—seakan sedang menunjukkan kepemilikan yang pasti atas gadis itu. "Nama yang familiar," ujarnya kemudian. Pria itu terdiam selama beberapa saat sambil mengamati Kyuhyun dari ujung kaki hingga ujung kepalanya. "Apa aku mengenalmu?"
Kyuhyun hanya diam. Ia ikut mengamati pria itu dari atas hingga ke bawah. Kemudian kembali menghela napas. Ia mengalihkan matanya pada Miyoung, untuk mengirimkan sebuah isyarat tanda ia harus pulang. Tanpa kata-kata, ia membalikkan tubuhnya untuk membuka pintu mobilnya. Namun, ucapan pria yang sedari tadi membuatnya kesal menghentikan gerakan tangannya untuk membuka pintu. Tubuhnya membeku, disaat itu juga ia membalikkan tubuhnya dan melihat posisi Miyoung yang saat ini berada di belakang tubuh pria itu.
"Oh, aku ingat," celetuk pria itu kemudian. Ia menerbitkan satu senyum miring di bibirnya sebelum melanjutkan, "—Cho Kyuhyun, si pria arogan yang suka mempermainkan wanita?"
Untuk sesaat Kyuhyun terdiam, terlihat mencerna ucapan yang keluar dari bibir pria yang tengah merangkul tubuh gadisnya tersebut. Ia kemudian menyipitkan matanya, tatapannya berubah mengintimidasi pria itu. Ia takut perkataan pria itu akan mempengaruhi Miyoung. Kyuhyun masih bisa merasakan jika apa yang selama ini dilakukan olehnya menjadi beban pikiran gadisnya. Han Miyoung yang selalu berpikir keras, walaupun itu termasuk hal sepele. Namun, yang dilayangkan pria itu justru tatapan datar yang tak menunjukkan ekspresi apapun.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE SECRET
Fiksi Penggemar[UPDATE SETIAP HARI SABTU] Satu rahasia besar yang dimiliki oleh Cho Kyuhyun; sang guru matematika di International High School, dan Han Miyoung; seorang siswi di International High School yang terbilang cukup membanggakan di sekolah itu tapi sangat...