Karena alasan yang dia sendiri tidak ketahui, Hyunbin merasa kesal selama sisa jam pelajaran hari itu.
Berulangkali ia melirik ke tempat duduk Hali, bangku nomer tiga di pojok kiri kelas, hanya untuk mendapati si gadis berambut pendek tengah membalas candaan Abilla Jinyoung dan Zara Arredondo.
Suatu kejadian yang langka.
Hali memang selalu membalas candaan Hyunbin dengan gayanya sendiri, namun raut wajahnya jarang terlihat seceriah itu.
Hyunbin mendengus.
Ditambah lagi, Hali tidak pernah duduk di bangku yang jaraknya jauh dari tempat duduknya.
Dan lihatlah sekarang. Mereka seakan-akan berada di kutub utara dan selatan.
"Kenyon," Hyunbin iseng memanggil pemuda ahli gunjing yang duduk di depannya.
Haknyeon berjengit, lalu dengan gerakan patah-patah menghadap Hyunbin.
"Alay lu," komentarnya. "Biasa aja kalo liat gue."
"Yah gimana ya. Muka lu nggak biasa sih."
Entah itu pujian apa ejekan, Hyunbin memutuskan untuk mengabaikannya. Ada hal yang lebih penting daripada memastikan hal tersebut.
"Hali sama Jinyoung deket dari kapan?" Tanyanya, langsung ke inti.
Haknyeon menaikkan sebelah alisnya. "Ngapain nanya gituan dah?"
"Jawab aja kenapa dah."
"Jangan ngegas elah," Haknyeon langsung pucat ketika Hyunbin melempar tatapan setajam clurit padanya.
"Kalem bos hehe. Ya masa lu pacarnya sendiri malah gak tau. Jinyoung sama Hali kan tetanggaan dari kelas sebelas. Wajar ajalah mereka deket."
Baiklah, kali ini Hyunbin harus berterima kasih pada kemampuan gosip Haknyeon.
Walaupun sebenarnya dia sudah tahu soal Hali dan Jinyoung yang tetanggaan.
"Dia gak pernah cerita tuh."
Haknyeon menaikkan sebelah alisnya, lagi. "Kok aneh. Wah jangan-jangan me─"
Perkataan Haknyeon terpotong ketika Indira mendorongnya dengan sangat tidak berperiketemanan ke bangku sebelah.
Sepertinya Indira hendak merusuh dengan Haknyeon (terlihat sekali dari raut mukanya yang sumringah), namun niatnya menguap ketika menyadari Hyunbin yang sedang menatapnya dengan pandangan bengis.
"Eeeh Hyunbin," Indira hanya bisa tertawa canggung.
"Santai aja."
"Ooh, i-iya deh. Ehe."
Hyunbin mengalihkan pandangan pada Haknyeon lagi.
"Ngomong apa lu tadi?"
Tak sampai satu milidetik Haknyeon membuka mulut, dia menutupnya kembali.
"Kok ... gue lupa ya? Ehehe."
Hyunbin hanya bisa menepuk wajahnya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bangsta ─kwonhyunbin。✔
Fanfic〔𝙘𝙤𝙢𝙥𝙡𝙚𝙩𝙚𝙙〕 ❝emangnya sayang harus pake dasar teori?❞ cuma kisah dua remaja sesama cuekers yang susah mengungkapkan perasaan masing-masing. ─kwon hyunbin x oc ⓒ2017。guantenglin