Ruangan ini begitu pengap
Atmosfer keterpurukan dan kehampaan menyatu disetiap sisinya
Mengantarkan berjuta luka yang belum tuntasKamu teka-teki yang sulit aku pecahkan
Seperti ingin digenggam namun meronta keluar melalui celah
Seperti ingin dibebaskan namun bertahan
Sebenarnya apa?Kegelapan malam ini semakin menyiksaku
Deru nafas tidak lagi beraturan
Aku menangis
Berlomba merengek seperti anak kecil yang kehilangan mainan
Balonnya telah terbang jauh
Tidak terlihat
Tidak tergapaiAir mata ini seperti pertanda; Ada luka
Samar samar langit seperti mendengar keluh kesahku, iapun menangis
Aku meringkuk dalam selimut
Melawan jiwa yang berkemelut
Namun tidak berhasilLalu, kau siapa?
Beraninya mengetuk sekedar lewat,bodohnya aku bukakan pintu
Kau siapa?
Tidak sopan!Rintik semakin pekat, berharap ada rindu tersirat disana
Melalui bilah-bilah kaca aku tatap ribuan tangisan malam
Sekali lagi terisak, sangat sesakMalam itu dengan segala niat
Aku kembali merangkai kekacauan yang kau buat
Menyerah pada satu titik dimana aku tidak diinginkan
Aku merelakanmu malam ituSeperti sedang berjalan,kau adalah jarak terpanjang yang tak mampu aku taklukan
Namun aku mencintaimu
Itu yang tak kau hiraukan
KAMU SEDANG MEMBACA
Sudut Cakrawala
PoetryHanya beberapa bait saja mampu menggambarkan perasaan. Bukan, Ini bukan novel cinta. Ini tentang bagaimana hidup dan dengan ornamen-ornamen pelengkap di dalamnya. Tentang perasaan yang belum sempat diutarakan, dan tentang cinta dalam diam. Tentang k...