Sekali lagi, dia menyembunyikan segala
Merangkai kalimat penyembuh
Hari itu malam gelap
Dia terperangkapMelangkah berkaca seraya bergumam
Segala yang ada pada dunia berubah
Dia merasa tidak cukup di dalam nya
Segalanya semakin sulit, sempitBeberapa diantaranya ikut terisak
Belum mulai sudah kalah telak
Dia merasa kecil, padahal dunia yang dia punya amat besarSekali lagi, dia mencoba tertawa
Walaupun kepergian selalu ada membayanginya
Pada malam sebelumnya diliputi patah hati
Dia lupa bahwa ada yang harus dia jaga
Lalu apa? Raga sebutnya, kemudian jiwaBeberapa semestinya ikut mencoba
Dia semesta, dengan bagian cahaya disekelilingnya
Hanya sesekali meredup, entah kenapa
Dia juga tidak sukaHari berikutnya dia menjalani harinya
Diliputi rasa berbentuk duka
Nyatanya dia takut, takut nanti cahayanya tiada
Dia takut hampa
Ruang kosong yang sudah lama tak berwujud nyata
Dia merasa satu, tanpa ada dua empat tujuh bersamanyaBisakah sebentar menengok dia?
Bisikan padanya
Semua selalu baik-baik saja
KAMU SEDANG MEMBACA
Sudut Cakrawala
PoetryHanya beberapa bait saja mampu menggambarkan perasaan. Bukan, Ini bukan novel cinta. Ini tentang bagaimana hidup dan dengan ornamen-ornamen pelengkap di dalamnya. Tentang perasaan yang belum sempat diutarakan, dan tentang cinta dalam diam. Tentang k...