(36) Sudut ketigapuluhenam; Dihampiri dusta

68 5 1
                                    

Aku selalu menunggu
Ditempat yang sama
Kian ia itu selalu pergi dan pergi

Aku selalu bodoh
Sungguh percaya diri
Memegang janji ia itu untuk melindungi

Ditempat yang sama
Musik itu menyala
Memainkan nada kita
Seharusnya batin berbicara
Ia itu kiasan dusta dan kecewa

Kata terbatas
Baik berisyarat dalam riak dan kadang henti sejenak

Sejak menunggu
Harusnya ia itu kujadikan matahari terbenam
Singkat tapi layak

Aku bertahan, sepertinya
Hanya ada degup yang belum selesai, sepertinya
Wahai ia
Tidak sanggupkah untuk sedikit berkata
Wahai ia, jika menunggumu hanyalah menjeda waktu sementara
Tolong ucapkan jangan
Tolong ucapkan bahwa aku layak baik baik saja

Xby DNSUnlocker

Ternyata janji bersama selamanya
Sudah tidak kekal
Ia pergi seperti kriminal, berlari dan ingin dikejar
Tertangkap tapi tak mengaku pembohong handal
Nanti, ia akan bertemu objek yang akan disinggahi
Jika ingin pergi lagi, pergilah seperti tamu
Ucapkan selamat tinggal
Agar objek yang ia jadikan pemberhentian cukup paham

Ia kriminal dan tamu tak layak untuk ditunggu
Memang dari awal
Takdir memang sudah tak bersatu

Sudut CakrawalaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang