(25) Sudut keduapuluhlima; (D)esember

145 8 1
                                    

Semesta selalu berbisik
Tentang setiap bintang yang bertaburan
Ingat, aku selalu ada pada setiap ujung hari dimana kau merasa sepi

Semesta mengisyaratkan
Tentang malam malam panjang dibulan desember
Ingat, aku selalu datang pada setiap ujung hari dimana kau merasa hampa

Lagi lagi
Kau tidak perlu terus menggapai bulan
Jika menginginkan mentari
Kau harus menerima patah hati
Bahkan setiap terangnya siang, kau lebih dulu melihat pekatnya malam

Kau mencintai dengan tulus
Tapi balasan cintamu tidak serupa
Lalu cintamu pergi
Itu bukan kesalahan
Tapi semesta sebenarnya ingin menggantikan dengan cinta lain yang seimbang

Lagi lagi
Memang benar adanya
Kau harus merasakan patah hati yang terburuk
Sebelum mendapat cinta yang baik
Bintang saja selalu terlihat indah pada malam yang gelap

Seperti mentari yang selalu hadir
Memberikan hangat disetiap pagi
Memancarkan sinar kebahagiaan
Terus berulang
Tanpa tau manusia terkadang lupa mensyukuri adanya

Desember tahun ini
Saatnya kau berpikir
Mungkin setiap retak retak sudut bulanmu
Itu adalah balasan dosa dimasa lalu
Anehnya, saat semesta mencoba menyadarkanmu
Kau malah mengeluh

Lagi lagi
Kebahagiaan tidak datang saat kau meminta
Tapi saat kau berani berpindah
Kupu-kupu saja meninggalkan bungkusnya
Untuk mampu terbang berkeliling semesta
Kebahagiaan selalu didatangkan oleh Tuhan
Melalu setiap celah
Sayang saja terkadang manusia menolak
Dengan alasan tidak suka dengan pengantarnya

Desember tahun ini
Saatnya kau belajar
Jika suatu saat kau berpindah
Semesta boleh berbangga
Karna usahanya membangunkanmu dari tempat yang salah
Telah berhasil

Sudut CakrawalaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang