(15) Sudut Kelimabelas; Sajak patah-patah

226 10 0
                                    

Tangis ini mengajarkanku banyak hal
Tentang bagaimana hidup
Bagaimana menyelipkan tawa ditengah kesedihan
Berargumen dengan hati dan pikiran
Bagaimana menerima segala kelebihan diantara bulir kekurangan
Tentang bagaimana kisah kasih yang rumit dengan berlapis keegoisan

Otakku menyalakan mesinnya
Berfungsi sedemikian rupa
Menjelma bagai reka adegan demi adegan kilas balik masa
Satu rasa yang kucoba asingkan,kini kembali menyala

Padamu dulu
Aku; si rapuh yang sedang belajar mencinta dengan segenap hati, dan selalu mengisi tinta disetiap lembar kertas dalam hati
Aku tidak bisa memilih oleh siapa aku disakiti
Tapi tangis ini, bisa menjadi pesan sedalam apa patah hati karna seseorang
Bukankah kau sudah dewasa sekarang?
Cinta tidak salah
Dia tau sebaiknya dia berada

Mungkin saat itu kita hanya sebagai manusia
Yang bukan menyerah pada cinta
Tapi mencoba untuk tidak saling mengecewakan diatas puing harapan
Rasa kita masih sama
Namun terhalang oleh jeda

Mungkin aku yang membuatmu pergi
Mengabaikanmu disaat kau rindu
Mengacuhkanmu disaat kau sedang butuh-butuhnya
Tangis ini telah reda sejak lama
Begitupun kita
Segigih apapun kita melupakannya
Cerita itu tetap ada

Terimakasih atas rangkaian cerita
Kelak satu saat kita dipertemukan
Terukir sebuah senyuman

Sebab, sedalam apapun luka
Kau pernah sangat dalam mencintainya
Hingga pada ujung terdalam dari cinta
Cara terbaik adalah mengikhlaskannya

Sudut CakrawalaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang