(24) Sudut keduapuluhempat; Jatuh tepat kepada tatap

230 9 2
                                    

Mata itu menatapku untuk sepersekian detik
hati tersentuh
Gerakan waktu melamban, seakan kembali terjatuh
Aku sudah jatuh cinta saat itu juga

Tatapannya terlalu dalam
Membuat aku tidak dapat kembali ke permukaan
Mata itu menuntunku kembali berjalan
Ketika hati yang tidak lagi percaya, akan setiap makna yang bernama 'cinta'

Mata itu seperti teduh saat hujan
Seperti angin saat gersang
Seperti pelukan yang tak kunjung hilang

Mata itu seakan bayangan
Setiap harinya aku rindukan
Setiap kalinya aku inginkan
dan setiap sujud aku doakan

Semoga nanti..
Saat tiba kita bersama menanti fajar
Mata itu kembali ada, menghangatkan dan tidak tergantikan
Semoga..

Sudut CakrawalaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang