(19) Sudut Kesembilanbelas; Bertanya malam menatap langit

239 10 0
                                    

Aku terlarut memandang langit
Disana,
Ada si bulan dan bintang
Terlihat bahagia satu dan lainnya

Aku dibumi,memperhatikan keduanya
Hanya ditemani suara malam
Dan sedikit pertanyaan

Mataku sesekali terpejam
Nafasku beraturan
Sebagai hamba yang hanya bisa meminta kepada tuhan
Malam ini kucoba menelusuri si beban

Setiap manusia diciptakan berpasangan
Walau terkadang takdir bertolak belakang
Aku paham..
Gadis kecil ini telah berkembang menjadi wanita dewasa
Merasakan cinta pada pria dan prosesnya

Seperti bulan yang menemani malam setiap harinya
Manusia pun sama
Namun bedanya, bulan tidak pernah tiba-tiba meninggalkan langitnya
Langit hanya menangis saat petir menyambarnya
Atau sebenarnya sama?

Pada hari yang sudah lama sekali
Wanita ini mencoba tidak lagi menyinggung tentang doanya yang tidak pernah sampai
Tentang hati yang tak pernah bisa berpijak
Bukan tentang kali keberapa ia jatuh cinta
Tapi melainkan jatuh kepada siapa

Seperti memiliki kesamaan
Mereka sedang sama-sama berlari
Hanya saja..
Satu orang sedang berlari mendekat,satunya lagi sedang berlari menjauh

Seirama dengan iringan lagu sendu
Aku kembali menatap langit yang sama
Aku harus berhenti berlari
Bukan lelah
Tapi,sudah seharusnya segala sesuatu tidak dipaksakan

Tanyakan pada Tuhan
Apakah segala sesuatu selalu memiliki tujuan?

Sudut CakrawalaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang