Aku terlarut memandang langit
Disana,
Ada si bulan dan bintang
Terlihat bahagia satu dan lainnyaAku dibumi,memperhatikan keduanya
Hanya ditemani suara malam
Dan sedikit pertanyaanMataku sesekali terpejam
Nafasku beraturan
Sebagai hamba yang hanya bisa meminta kepada tuhan
Malam ini kucoba menelusuri si bebanSetiap manusia diciptakan berpasangan
Walau terkadang takdir bertolak belakang
Aku paham..
Gadis kecil ini telah berkembang menjadi wanita dewasa
Merasakan cinta pada pria dan prosesnyaSeperti bulan yang menemani malam setiap harinya
Manusia pun sama
Namun bedanya, bulan tidak pernah tiba-tiba meninggalkan langitnya
Langit hanya menangis saat petir menyambarnya
Atau sebenarnya sama?Pada hari yang sudah lama sekali
Wanita ini mencoba tidak lagi menyinggung tentang doanya yang tidak pernah sampai
Tentang hati yang tak pernah bisa berpijak
Bukan tentang kali keberapa ia jatuh cinta
Tapi melainkan jatuh kepada siapaSeperti memiliki kesamaan
Mereka sedang sama-sama berlari
Hanya saja..
Satu orang sedang berlari mendekat,satunya lagi sedang berlari menjauhSeirama dengan iringan lagu sendu
Aku kembali menatap langit yang sama
Aku harus berhenti berlari
Bukan lelah
Tapi,sudah seharusnya segala sesuatu tidak dipaksakanTanyakan pada Tuhan
Apakah segala sesuatu selalu memiliki tujuan?
KAMU SEDANG MEMBACA
Sudut Cakrawala
PoetryHanya beberapa bait saja mampu menggambarkan perasaan. Bukan, Ini bukan novel cinta. Ini tentang bagaimana hidup dan dengan ornamen-ornamen pelengkap di dalamnya. Tentang perasaan yang belum sempat diutarakan, dan tentang cinta dalam diam. Tentang k...