Chapter # 7

18.5K 1.8K 45
                                    

Penasaran ga sih sama kisah Ayyang dan Segara???

Yang penasaran mari lanjut, yang enggak jangan dibaca, ok!!

Yukk...
.
.
.

"Stop!!! Atau gue lempar wajan ke muka lo!!!" pekikku histeris saat Segara menggerakkan tangannya ke kiri dan ke kanan dan kecoak ditangannya ikut bergerak ke kiri dan ke kanan karena Segara memegang antena kecoak itu.

Dia tertawa puas melihatku yang lari kesana-kemari.

"Segara!!!!!!!!" jeritku tambah melengking saat dia mendekat padaku dan menarik tanganku yang bebas dan refleks aku mengayunkan teflon ditangan kananku ke segala arah.

Pang!

"Awww...!!!! Shit!!! Shit!!!" maki Segara karena terkena pukulan teflon.

Aku melihat Segara yang memegangi keningnya dan pandanganku tertuju pada tangannya, kecoanya hilang! Aku menoleh mencari-cari dimana kecoa itu dan kecoa itu ada di sebelah kakiku.

"Aaaaaaa... kecoaaaa!!! Segara!! Ngapain kamu lepasin kecoanya!!" jeritku spontan sambil melompat memeluk Segara dan aku tidak peduli lagi meskipun Segara kesakitan karena aku pukul dengan teflon yang terpenting dimana kecoa itu sekarang?

Aku menoleh ke kiri dan ke kanan masih sibuk mencari kecoa itu berada tanpa melepaskan pelukanku pada Segara, bagaimanapun pria gay ini satu-satunya penyelamatku karena ada kecoa meskipun dia tadi menakutiku.

"Hei... hei..." aku menoleh kearah sumber suara itu dan mata kami saling bertatapan.

Deg... Deg...Deg...Deg...

Jantungku berdegub extra, seakan-akan hanya matanya hal paling indah di dunia ini.

Saat sesuatu yang dingin menyentuh bibirku, aku membeku seketika.

"Aku sudah mencicipi capuccino buatanmu... rasanya... enak..." ucapnya seraya menyeringai.

"Ayy-" panggilan yang super pelan itu berasa seperti diteriakkan di telingaku. Aku menoleh menatap seseorang yang berdiri tak jauh dari pintu menatap kami berdua dan dengan melihat tatapannya aku segera menyadari keadaanku. Aku segera mendorong Segara, tapi sialnya tanpa sengaja aku malahan menarik kemejanya sehingga satu kancingnya lepas.

Aku melongo menatap Segara yang tersenyum padaku.

"Damon jangan salah faham..." gumamku memohon.

Aku yakin dia pasti akan salah faham, tidak, bukan hanya dia tapi setiap orang yang melihat posisiku tadi pasti akan salah faham.

Aku berdiri menempel pada Segara, tanganku menempel posesif pada dada Segara dan aku mendongak menatapnya dan dia menunduk melihatku dengan senyum berseri menghiasi wajahnya yang terlihat lelah. Kami pasti terlihat sehabis berciuman.

Wait?!

Dia menciumku!! lagi???

"Ka-li-an..." Damon menggerakkan jarinya menunjuk padaku dan Segara.

"Tadi ada kecoak!! Serius!! Lo tahu kan kalau gue takut sama kecoa!!" aku berjalan mendekati Damon yang mengerutkan keningnya.

Pacarku Gay? (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang