Kencan???

19.5K 1.8K 52
                                    

Tok... tok...tok...

"Bang Segara..."

"Berisik sekali sih..." gumamku kesal seraya menaikkan selimutku.

Tok... tok... tok...

"Bang Segara... ada mbak Sonya, Bang..."

"Ihhhh... berisik banget sih... ngapain cari Segara disini sih??!" protesku kesal.

"Bangggg..." kembali suara di luar itu mengganggu.

"Astaga!!! Bian berisik sekali!!" umpat seseorang kesal seraya melempar selimut kearahku.

"Syukurlah ada yang menghentikannya..." aku tersenyum dan kembali merapatkan mataku. Tapi itu hanya beberapa detik sebelum akhirnya aku tersadar.

"Segara?!" aku membuka mataku dengan cepat.

"Awww!! Shit!!" makiku karena tiba-tiba kurasakan kepalaku yang seperti baru saja dihantam balok kayu besar.

Aku membelalakkan mataku saat melihat Segara yang berjalan ke pintu dengan bertelanjang dada seraya memijit tengkuknya seolah lehernya itu habis kejatuhan sesuatu.

Aku menutup mulutku dan segera bersembunyi di dalam selimut karena Segara sepertinya tidak tahu aku disini dan dia membuka pintu masih sambil setengah terpejam.

"Ada apa sih Bian... ini hari libur..." gerutu Segara yang sepertinya sudah membuka pintu.

"Ini-"

"Bian udah cerita! Ga usah sok ga ngerti!!" aku mengerutkan keningku saat mendengar suara seorang wanita yang terdengar kesal.

"Kalau Kee tahu aku kesini dan mengkhawatirkan kamu pasti dia bisa naik darah!!" kembali wanita itu bersuara tinggi.

Astaga, siapa wanita itu? Client Segara? Tidak mungkin.

Khawatir?

Wait, wanita itu tadi bilang khawatir pada Segara?

Jadi salah satu fans Segara??

Astaga! Bagaimana ini??

"Dengar... kamu tidak perlu khawatir tentangku baby... yang harus kamu kawatirkan adalah bayi dalam perutmu itu... lihat... kamu seperti akan meledak saja... hahhaa"

"Berhenti mengejekku Segara!!!"

Baby?

Ok, sepertinya mereka berdua sangat dekat dan akrab.

Aku meringis saat kakiku mulai kesemutan.

Tahan Ayy... tahan...

"Pesta sendirian??"

Pesta? Astaga... aku memejamkan mataku dan kejadian semalam terputar jelas diotakku seperti film yang sedang diputar.

"Baby... sebaiknya kamu keluar..." ok, kini Segara pasti mengingat aku ada disini. Suaranya terdengar gugup.

"Ada yang kamu sembunyikan??" terdengar kembali suara wanita itu agak meninggi.

"Pria mana lagi yang kamu sembunyikan?!"

Ok, wanita itu jelas tahu orientasi seksual Segara yang melenceng.

"Tidak ada baby..."

Aku menggigit bibirku rapat-rapat karena kini kakiku terasa mulai bengkak dan aku ingin menjerit.

'Damon aku punya pacar!!!' aku membuka mataku begitu ingatan kejadian semalam melintas diotakku.

Pacar?

Pacarku Gay? (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang