Aku Menyerah!

16.5K 1.8K 144
                                    

Warning, part ini sedikit hot...

Udah Yui ingetin ya...😘😘😘😘

.
.
.
.

-

Sruuuuppppp!!

"Ihhhh! Nih anak ya!" aku menoleh menatap Ira yang baru saja mencabut gelas ice creamku yang sudah kosong.

"Geli gue dengernya! Ice cream tuh di sendok bukan di sedot gitu!" kembali Ira mengomeliku.

"Hei, sorry lama. Tadi ada meeting bentar sama big bos baru..." aku melirik Janu yang baru datang dan menarik kursi di samping kiriku.

"Bentar lo udah buat Ayyang habis tiga cup ice cream!" ketus Ira lagi.

"Kenapa dia?" aku melirik Janu saat menanyakan keadaanku pada Ira.

"Gue baik-baik aja Janu... cuma hati gue yang nggak baik..." gumamku pelan dan kemudian mengangkat tanganku memanggil pelayan.

"Lo mau apa?" tanya Ira sambil melotot padaku.

"Patah hati nggak segitunya juga kali sampai mau bunuh diri makan ice cream sebanyak-banyaknya!" dumel Ira kesal.

"Siapa yang patah hati?" Janu meninggikan suaranya.

"Dia?" tanya Janu sambil menunjuk padaku.

"Elo? Patah hati?" tanya Janu tak percaya.

"Kok bisa? Emang cowok mana yang bisa buat lo patah hati? Damon?"

Plak!

Ira memukul kepala Janu, aku hanya mendengus lemah dan kembali mengangkat tanganku.

Kenapa juga tuh pelayan nggak lihat gue ya?

Masak iya gue nggak boleh pesen ice cream lagi?

"Nih anak kenapa?" kembali Janu bertanya pada Ira.

"Lo tuli?" tanya Ira balik pada Janu.

"Udah di bilang patah hati... pakai nanyak lagi!" kembali Ira bersuara keras pada Janu.

"Guys... guys... gue-"

Deg.

Mataku menangkap siluet seseorang melintas sedang berjalan dengan wanita.

Aku segera menegakkan tubuhku saat kudengar denting pintu cafe berbunyi, tanda ada pelanggan yang masuk atau keluar.

"Napa lo?" tanya Janu dan Ira bersamaan.

"Hm? Nggak ada..." aku meringis dan geleng kepala.

Mana mungkin dia berjalan sama wanita? Dia kan gay.

"Bisa dibantu kak?" seorang pelayan datang sambil tersenyum.

"Eh..." aku tersadar ternyata tanganku masih terangkat ke atas.

"Umm, mbak aku pesen ice-"

"Ay lo udah habis banyak lo!" pekik Ira kesal.

"Biarin aja kali' Ra' orang dia patah hati... jelas deh..." Janu menyambung.

"Kalo' gue jadi Ayyang juga cemburu lah!" sahut Janu kesal. Aku dan Ira saling pandang. Kenapa dengan cowok melambai ini? Kenapa tiba-tiba marah?

Pacarku Gay? (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang